Liga 2 Indonesia
Dispora: Solo siap jadi tuan rumah Liga 2 Indonesia
9 September 2021 17:17 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Kadispora Kota Surakarta Joni Hari Sumatri (kiri) menghadiri acara Peringatan Hari Olahraga Nasional di Stadion Manahan Solo, Kamis (9/9/2021). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Solo (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta menyebutkan Stadion Manahan Solo di Jawa Tengah, dari sisi standar dan fungsi, sudah tidak ada masalah sehingga siap menjadi tuan rumah pertandingan kompetisi sepak bola Liga 2 Indonesia pada 2021/2022.
"Solo sudah siap, begitu juga tempat latihan untuk tim peserta Liga 2, sudah ada empat lapangan yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20, sudah pasti memenuhi standar liga," kata Kepala Dispora Kota Surakarta Joni Hari Sumantri, di Solo, Kamis.
Bahkan, menurut dia, empat lapangan pendukung latihan peserta tim, baik untuk peserta Liga 2 maupun Liga 1, sudah memenuhi syarat. Stadion Manahan dan empat lapangan pendukung lainnya juga sudah berstandar internasional.
"Lapangan-lapangan untuk latihan itu sudah memenuhi standar dunia, FIFA. Dari sarana dan prasarana pendukung, Solo sudah siap, tidak ada masalah. Tinggal menunggu jadwal dari pihak Liga 2 saja," ujar Joni.
Sementara terkait permohonan izin, ia mengaku sudah mendapatkannya dari tim Persis Solo, namun surat pemberitahuan dari pihak Liga 2 belum ia terima.
"Saya tidak tahu mekanismenya, mungkin surat seperti itu, langsung kepada persatuan tim sepak bolanya yang mengurus izin ke pihak Pemkot Surakarta," tutur Joni.
Ia menjelaskan tim Persis Solo, selaku peserta Liga 2, sudah mengajukan perizinan ke Wali Kota Surakarta, kemudian turun ke Dispora untuk ditindaklanjuti, karena ini berkaitan dengan kepentingan kota, bukan hanya Dispora.
Baca juga: Penyisihan Liga 2 dibagi empat grup dengan "double round robin"
Sementara itu, dia mengungkapkan empat lapangan pendukung yang dapat digunakan untuk latihan tim peserta liga di Solo, yakni Kotabarat, Sriwaru, Stadion Sriwedari dan Banyuanyar. Keempat lapangan tersebut sudah selesai pembangunannya, tetapi masih menjadi tanggung jawab pengembang untuk pemeliharaan hingga 26 Desember mendatang.
Namun meski lapangan pendukung tersebut sudah dapat digunakan, ia menuturkan jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan, misalnya rumput rusak, maka tim tersebut harus segera menggantinya. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh tim.
Lebih lanjut, dia menambahkan Stadion Manahan Solo sudah diserahkan kepada Pemkot Surakarta. Proses rehabilitasi kedua, yaitu menaikkan daya penerangan lampu dari 1.700 lux menjadi 2.400 lux dan menambah pagar pengaman, sudah selesai.
Akan tetapi, kondisi penerangan di empat lapangan pendukung tersebut tidak seterang Stadion Manahan, meskipun sudah seuai standar.
Stadion Manahan mempunyai kapasitas 20.003 penonton, sementara standar tipe B berkapasitas 20.000 penonton.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya belum melakukan komunikasi soal pengajuan Solo sebagai tuan rumah Liga 2 Indonesia.
"Kami nanti akan komunikasikan dahulu karena Solo masih masuk level 3. Kalau soal venue, Solo sudah siap dan menenuhi standar semuanya," pungkas Gibran.
Baca juga: Semen Padang FC tak tertarik calonkan diri tuan rumah Liga 2
Baca juga: LIB ulang "bidding" tuan rumah penyisihan Liga 2 Indonesia 2021
"Solo sudah siap, begitu juga tempat latihan untuk tim peserta Liga 2, sudah ada empat lapangan yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20, sudah pasti memenuhi standar liga," kata Kepala Dispora Kota Surakarta Joni Hari Sumantri, di Solo, Kamis.
Bahkan, menurut dia, empat lapangan pendukung latihan peserta tim, baik untuk peserta Liga 2 maupun Liga 1, sudah memenuhi syarat. Stadion Manahan dan empat lapangan pendukung lainnya juga sudah berstandar internasional.
"Lapangan-lapangan untuk latihan itu sudah memenuhi standar dunia, FIFA. Dari sarana dan prasarana pendukung, Solo sudah siap, tidak ada masalah. Tinggal menunggu jadwal dari pihak Liga 2 saja," ujar Joni.
Sementara terkait permohonan izin, ia mengaku sudah mendapatkannya dari tim Persis Solo, namun surat pemberitahuan dari pihak Liga 2 belum ia terima.
"Saya tidak tahu mekanismenya, mungkin surat seperti itu, langsung kepada persatuan tim sepak bolanya yang mengurus izin ke pihak Pemkot Surakarta," tutur Joni.
Ia menjelaskan tim Persis Solo, selaku peserta Liga 2, sudah mengajukan perizinan ke Wali Kota Surakarta, kemudian turun ke Dispora untuk ditindaklanjuti, karena ini berkaitan dengan kepentingan kota, bukan hanya Dispora.
Baca juga: Penyisihan Liga 2 dibagi empat grup dengan "double round robin"
Sementara itu, dia mengungkapkan empat lapangan pendukung yang dapat digunakan untuk latihan tim peserta liga di Solo, yakni Kotabarat, Sriwaru, Stadion Sriwedari dan Banyuanyar. Keempat lapangan tersebut sudah selesai pembangunannya, tetapi masih menjadi tanggung jawab pengembang untuk pemeliharaan hingga 26 Desember mendatang.
Namun meski lapangan pendukung tersebut sudah dapat digunakan, ia menuturkan jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan, misalnya rumput rusak, maka tim tersebut harus segera menggantinya. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh tim.
Lebih lanjut, dia menambahkan Stadion Manahan Solo sudah diserahkan kepada Pemkot Surakarta. Proses rehabilitasi kedua, yaitu menaikkan daya penerangan lampu dari 1.700 lux menjadi 2.400 lux dan menambah pagar pengaman, sudah selesai.
Akan tetapi, kondisi penerangan di empat lapangan pendukung tersebut tidak seterang Stadion Manahan, meskipun sudah seuai standar.
Stadion Manahan mempunyai kapasitas 20.003 penonton, sementara standar tipe B berkapasitas 20.000 penonton.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya belum melakukan komunikasi soal pengajuan Solo sebagai tuan rumah Liga 2 Indonesia.
"Kami nanti akan komunikasikan dahulu karena Solo masih masuk level 3. Kalau soal venue, Solo sudah siap dan menenuhi standar semuanya," pungkas Gibran.
Baca juga: Semen Padang FC tak tertarik calonkan diri tuan rumah Liga 2
Baca juga: LIB ulang "bidding" tuan rumah penyisihan Liga 2 Indonesia 2021
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021
Tags: