Jakarta (ANTARA News) - Pelatih kepala Timnas Indonesia Alfred Riedl mengatakan, Muhammad Nasuha kemungkinan harus menjalani perawatan intensif karena mengalami robek kulit bagian kepala saat bertanding melawan Filipina pada semi final leg pertama AFF Suzuki Cup, Kamis.

"Kulit bagian kepalanya harus dijahit. Apakah dua atau tiga jahitan, saya belum bisa memastikan kondisinya dan akan menanyakannya kepada tim dokter," ujar Alfred Riedl seusai pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan.

Pemain belakang bernomor punggung 2 itu mengalami cedera setelah berbenturan dengan pemain lawan menjelang babak pertama berakhir. Dan ketika babak kedua dimulai, ia tampil dengan mengenakan balutan di kepala.

Meski kepala dalam keadaan dibalut, namun Nasuha tetap gencar membangun serangan melalui sayap kiri bahkan beberapa kali ia sudah berada di kotak penalti lawan dan berjibaku untuk ikut menciptakan gol.

Di pertengahan babak kedua ia kembali terpaksa ditandu ke luar lapangan setelah kepalanya membentur bola. Namun setelah mendapat perawatan, pemain Persija berusia 22 itu pun kembali ke lapangan.

Nasuha akhirnya terkapar saat kakinya kram lima menit menjelang laga usai. Posisinya pun kemudian digantikan oleh Benny Wahyudi.

Dengan kondisinya itu Alfred Riedl belum bisa memastikan apakah Nasuha bisa ditampilkan kembali pada leg kedua semifinal di tempat yang sama pada 19 Desember mendatang.

"Saya akan melihat dulu dalam tiga hari ke depan apakah dia bisa pulih atau tidak. Besok (Jumat -Red) saya akan mendapatkan kepastian seperti apa kondisinya setelah dia dirawat," ujar Riedl yang didampingi asistennya Wolfgang Pikal.

Pada kesempatan itu Riedl mengakui timnya cukup kesulitan menciptakan gol karena ketatnya pertahanan lawan didukung dengan keunggulan postur tubuh, dan ia menolak memberikan penilaian atas kinerja kepada satu-dua pemain asuhannya.

"Saya tidak pernah ingin menilai satu per satu pemain karena ini merupakan permainan tim. Pertahanan lawan memang ketat, bahkan Bambang Pamungkas yang tampil sekitar 25 menit hanya memiliki satu kesempatan melepaskan tembakan keras ke arah gawang."

"Tetapi dari pertandingan ini kami mendapatkan banyak hal-hal yang harus dipelajari dari tim Filipina sekaligus mengatur strategi menghadapi pertandingan kedua nanti," demikian Alfred Riedl. (ANT-132/K004)