Bank BTN optimistis capai target kinerja akhir tahun
9 September 2021 12:40 WIB
Tangkapan layar Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu saat memberikan paparan dalam Public Expose Live 2021 di Jakarta, Kamis (9/8/2021). (ANTARA/HO-BTN)
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis bakal mencapai target kinerja bisnis perseroan hingga akhir 2021 disumbang berbagai transformasi yang dilakukan untuk memanfaatkan potensi besar di sektor perumahan, stimulus dari pemerintah, hingga momentum pemulihan ekonomi nasional.
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, manajemen perseroan terus berupaya menjaga performa transformasi di masa pandemi untuk mempertahankan kinerja yang positif dan berkelanjutan. Setiap langkah transformasi yang dilakukan, lanjut Nixon, juga sejalan dengan tujuan utama perseroan menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
"Kami optimistis kinerja Bank BTN pada tahun ini akan tercapai dan tumbuh berkelanjutan. Bagi kami, sustainable merupakan prioritas terutama dalam menghadapi berbagai ketidakpastian di masa mendatang," ujar Nixon dalam Public Expose Bank BTN secara virtual di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BTN dapat tambahan kuota KPR subsidi 18.500 unit
Dalam rencana bisnis perseroan, emiten bersandi saham BBTN itu membidik pertumbuhan aset, kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran masing-masing sebesar 2-4 persen, 6-8 persen, dan 5-7 persen pada akhir 2021 nanti.
Pertumbuhan tersebut ditargetkan bakal diiringi modal dan pencadangan yang kuat. BBTN menargetkan pada akhir 2021, rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada di level sebesar 16 persen-18 persen dan rasio pencadangan (coverage ratio) mencapai di atas 120 persen.
Nixon memaparkan, untuk mempertahankan performa positif tersebut, bank pemimpin pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia itu telah menginisiasi beragam transformasi.
Berbagai transformasi tersebut di antaranya perseroan memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar. Di antaranya yakni segmen dengan permintaan tinggi seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial, kaum urban, dan rantai bisnis di industri tersebut.
Ia menambahkan, perseroan juga akan terus meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services sehingga proses kredit dilakukan di tingkat regional.
Baca juga: Rumah.com ditunjuk sebagai penyedia teknologi Expo KPR BTN
"Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa Bank BTN mampu mengarungi badai pandemi," kata Nixon.
Hingga semester I 2021, Bank BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp920 miliar, naik 19,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp768 miliar. Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan.
Pada akhir Juni 2021, Bank BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59 persen (yoy) menjadi Rp380,5 triliun dari Rp314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8 persen (yoy) dari Rp226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp298,3 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Rasio non-performing loan (NPL) gross juga berhasil diturunkan pada semester I 2021 ke level 4,1 persen dari 4,7 persen pada semester I 2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) berhasil ditekan menjadi 89,1 persen pada akhir Juni 2021 dari 111,3 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian yang positif tersebut, aset Bank BTN berhasil tumbuh 21 persen (yoy) menjadi sebesar Rp380,5 triliun di semester I 2021 dari sebelumnya Rp314,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, manajemen perseroan terus berupaya menjaga performa transformasi di masa pandemi untuk mempertahankan kinerja yang positif dan berkelanjutan. Setiap langkah transformasi yang dilakukan, lanjut Nixon, juga sejalan dengan tujuan utama perseroan menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
"Kami optimistis kinerja Bank BTN pada tahun ini akan tercapai dan tumbuh berkelanjutan. Bagi kami, sustainable merupakan prioritas terutama dalam menghadapi berbagai ketidakpastian di masa mendatang," ujar Nixon dalam Public Expose Bank BTN secara virtual di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BTN dapat tambahan kuota KPR subsidi 18.500 unit
Dalam rencana bisnis perseroan, emiten bersandi saham BBTN itu membidik pertumbuhan aset, kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran masing-masing sebesar 2-4 persen, 6-8 persen, dan 5-7 persen pada akhir 2021 nanti.
Pertumbuhan tersebut ditargetkan bakal diiringi modal dan pencadangan yang kuat. BBTN menargetkan pada akhir 2021, rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada di level sebesar 16 persen-18 persen dan rasio pencadangan (coverage ratio) mencapai di atas 120 persen.
Nixon memaparkan, untuk mempertahankan performa positif tersebut, bank pemimpin pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia itu telah menginisiasi beragam transformasi.
Berbagai transformasi tersebut di antaranya perseroan memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar. Di antaranya yakni segmen dengan permintaan tinggi seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial, kaum urban, dan rantai bisnis di industri tersebut.
Ia menambahkan, perseroan juga akan terus meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services sehingga proses kredit dilakukan di tingkat regional.
Baca juga: Rumah.com ditunjuk sebagai penyedia teknologi Expo KPR BTN
"Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa Bank BTN mampu mengarungi badai pandemi," kata Nixon.
Hingga semester I 2021, Bank BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp920 miliar, naik 19,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp768 miliar. Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan.
Pada akhir Juni 2021, Bank BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59 persen (yoy) menjadi Rp380,5 triliun dari Rp314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8 persen (yoy) dari Rp226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp298,3 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Rasio non-performing loan (NPL) gross juga berhasil diturunkan pada semester I 2021 ke level 4,1 persen dari 4,7 persen pada semester I 2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) berhasil ditekan menjadi 89,1 persen pada akhir Juni 2021 dari 111,3 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian yang positif tersebut, aset Bank BTN berhasil tumbuh 21 persen (yoy) menjadi sebesar Rp380,5 triliun di semester I 2021 dari sebelumnya Rp314,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: