Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berharap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menjadi momentum upaya pemulihan pariwisata nasional dan dapat segera merealisasikan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lokal, kami mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk memanfaatkan program kartu prakerja," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Wahyu yang juga Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK menyampaikan kartu prakerja sudah terbukti bermanfaat meningkatkan kemampuan pekerja dan calon pekerja untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai atau yang tersedia.

Ia menegaskan pemerintah akan senantiasa mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia.

Termasuk, melalui kebijakan fiskal yang kondusif bagi dinamika investasi dan mempercepat implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dalam mencapai target pembangunan nasional.

"Komitmen pemerintah untuk mendorong adanya konektivitas antar-KEK dengan membangun akses-akses infrastruktur di KEK dan wilayah sekitarnya," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga memfokuskan diri membangun ketersediaan sumber daya manusia di setiap wilayah KEK dengan dukungan semua pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pemerintah memprediksi kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.

Inflow devisa dari wisatawan mancanegara serta penghematan outflow devisa dari wisatawan Nusantara dapat mencapai 4,1 miliar dolar AS selama 20 tahun.

"Penetapan KEK Lido diharapkan mampu memberikan nilai lebih bagi Indonesia. Dengan fasilitas yang berstandar internasional dan lokasi yang premium, diharapkan mampu menghadirkan wisatawan dengan segmentasi tertentu," tutur Wahyu.

Pemerintah daerah diharapkan dapat terus mendukung pengembangan KEK Lido, khususnya terkait dengan perizinan daerah serta insentif pajak daerah dan retribusi daerah sesuai amanat UU Cipta Kerja.

KEK Lido merupakan KEK pariwisata dengan area seluas 1.040 hektare. Sesuai dengan komitmen rencana investasi, dalam 20 tahun ke depan akan direalisasikan investasi sebesar Rp32 triliun dan akan menyerap 29.545 orang tenaga kerja.

Nilai investasi keseluruhan proyek KEK LIido sebesar Rp11,04 triliun dan merupakan bagian dari rencana investasi pembangunan KEK Lido tahap I dengan total nilai investasi mencapai Rp14,2 triliun yang sampai saat ini sudah terealisasi Rp1 triliun.

Dalam tahap I, KEK Lido sedang membangun sejumlah proyek seperti Lido Extension, Golf Course, Golf Club, Movieland, Theme Park, Music and Art Center, Infrastruktur dan Sarana Prasarana, serta Lido World Garden.

Baca juga: Gaet 4 juta wisatawan, KEK Lido diyakini gerakkan perekonomian kawasan
Baca juga: Menparekraf: Kawasan Ekonomi Khusus Lido serap 21 ribu tenaga kerja
Baca juga: Indonesia akan memiliki pusat seni berskala internasional