Samarinda (ANTARA) - Tim pencak silat Provinsi Kalimantan Timur mengandalkan mantan pesilat nasional Iqbal Candra untuk meraih medali emas pada PON XX Papua.

Manager tim pencak silat Kaltim, Ego Arifin mengatakan sebenarnya semua pesilat Kaltim punya peluang untuk meraih medali emas, namun dalam hitungan peluang Iqbal Candra yang pernah menyabet medali emas Asean Games 2018 di Jakarta di kelas D, 60-65 kg itu punya kans yang lebih besar untuk merebut gelar juara.

"Kami memang hanya menargetkan satu medali emas, karena dalam dua kali PON yakni di Bandung Jawa Barat tahun 2016 dan PON Riau tahun 2012 kita gagal meraih emas dan hanya bisa membawa pulang medali perak," kata Ego Arifin di Samarinda, Rabu.

Pada PON Papua mendatang, Iqbal akan bermain kelas E atau naik kelas karena berat badannya sudah berkisar 70kg.

"Total atlet yang kita siapkan mengikuti PON Papua berjumlah 12 atlet, terdiri dari 10 atlet putra dan dua atlet putri, dan tim Kaltim akan bermain di sembilan nomor pertandingan dari total 21 nomor pertandingan cabang olahraga pencak silat pada PON Papua," kata Ego sapaan akrabnya.

Ego menambahkan saat ini tim pencak silat Kaltim baru saja melakoni try out di Jakarta menghadapi tim Jawa Barat,,Papua, Jawa Tengah dan tim Pelatnas.

Baca juga: Taklukan pesilat Malaysia, Iqbal Candra ke semifinal

"Try out kita laksanakan pada 13 -16 Agustus kemarin dan setelah itu atlet telah kembali ke Samarinda untuk menjalani persiapan terakhir menjelang pertandingan PON," jelas Ego.

Berdasarkan evaluasi hasil try out tersebut dikatakan Ego bahwa secara fisik dan teknik yang dimiliki oleh pesilat Kaltim sudah cukup bagus, hanya saja persoalan mental tanding yang masih perlu dibenahi.

"Banyak atlet yang terlalu percaya diri saat bertanding dan sebaliknya juga masih ada atlet yang ragu- ragu saat menghadapi lawannya, persoalan mental tanding inilah yang terus kita benahi menjelang persiapan akhir," beber Ego.

Ego mengisyaratkan bahwa tim pencak silat Kaltim pernah berjaya di ajang PON 2008 dengan meraih tiga medal emas, namun sayangnya pada dua PON berikutnya medali emas gagal dibawa pulang.

"Makanya pada PON Papua kali ini kita tidak berani sesumbar soal target, cukup satu medali emas saja bisa dibawa pulang, Alhamdulilah kalau bisa melebihi target," kata Ego menegaskan.

Baca juga: Tim pencak silat Sultra incar medali emas PON Papua
Baca juga: Sumbar bidik medali pencak silat lebih baik dari PON 2016