Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendukung pembangunan Lido World Garden di Bogor, Jawa Barat, yang direncanakan akan menjadi kawasan agroeduwisata terbesar di Asia Tenggara.

Kawasan tersebut akan diisi juga dengan hasil riset dan inovasi pengembangan pertanian yang telah dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

"Kita akan perlihatkan di Lido World Garden ini hasil riset Balitbangtan dan kami bersinergi dengan litbang-litbang lainnya. Ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat serta mewujudkan kerja sama yang holistik," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya Mentan Syahrul menghadiri Peresmian Pembangunan Lido World Garden, Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021) yang akan berdiri di atas lahan seluas 17 hektare dan merupakan bagian dari MNC Lido City.

Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 Tahun 2021, Presiden Joko Widodo telah menetapkan MNC Lido City sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Sesuai arahan Presiden, mereka yang terlibat dalam upaya mengakselerasi perekonomian maka harus di-support secara maksimal. Bersama Kemenko Perekonomian, kami akan berupaya memberikan dukungan dan fasilitasi sesuai peraturan yang berlaku," kata Syahrul.

Kerja sama antara Kementerian Pertanian dan MNC Land sebagai pengelola Lido World Garden ditandatangani dalam bentuk nota kesepahaman bersama.

Selain pemanfaatan hasil inovasi teknologi pertanian dan dukungan pelaksanaan wisata yang terintegrasi, Kementan juga akan memberikan dukungan pelaksanaan pengadaan tanaman endemik untuk riset, serta kerja sama program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian.

"Kita harapkan dengan Lido World Garden ini, publik bisa mengakses inovasi teknologi pertanian kita. Tentunya semua ini bisa berjalan dengan baik bila kita bisa gerakkan secara maksimal," kata Syahrul.

Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengharapkan kerja sama antara Kementan dan MNC Land dapat menjadi atraksi yang menarik bagi turis domestik maupun mancanegara.

"Selain dapat menambah keindahan Lido World Garden, kami harapkan dengan menampilkan hasil riset dan inovasi yang telah dilakukan Kementan juga dapat memperlihatkan kemajuan teknologi Indonesia di bidang pengembangan pertanian," ujar Hary Tanoe.

Dia mengatakan kegiatan riset dan inovasi pengembangan pertanian yang dilakukan para peneliti Kementan dapat sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga menjadi promosi Indonesia di dunia Internasional.

Baca juga: Kementan bangun 2.358 kampung hortikultura pada 2022
Baca juga: Kementan siapkan DAK fisik Rp2,2 triliun bangun pertanian daerah
Baca juga: Kementan targetkan produksi padi capai 55,20 juta ton tahun depan