Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan pusat layanan usaha terpadu (PLUT) dapat mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk onboarding ke dalam ekosistem digital.

"Semoga, ajang ini dapat menjadikan UMKM yang tangguh go digital dan go global serta dapat memacu PLUT untuk lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan dan pendampingan kepada UMKM di wilayahnya masing-masing," ujarnya saat Festival UKM 2021 yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM secara virtual di Jakarta, Rabu. Ajang itu menghadirkan PLUT dari tujuh daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa Bank Indonesia mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh pesat seiring meningkatnya frekuensi masyarakat untuk berbelanja daring.

Pada triwulan I dan II 2021, menurut Teten, nilai transaksi e-commerce meningkat 63,36 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp186,75 triliun dan diproyeksikan meningkat 48,4 persen yoy mencapai Rp395 triliun untuk keseluruhan pada 2021 ini.

Ia mengatakan Presiden Jokowi Widodo telah mengamanatkan bahwa pendekatan pembangunan ekonomi nasional ke depan akan berbasis UMKM.

Karena itu, ungkapnya, target UMKM naik kelas akan menjadi pondasi untuk memperkuat ekonomi masyarakat dengan mempermudah akses pembiayaan dan mendorong UMKM ke pasar yang lebih kuat, sekaligus masuk ke pasar global

Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Hanung Harimba mengatakan PLUT merupakan program dari Kemenkop-UKM yang menyediakan jasa pendampingan dan pembinaan UMKM secara menyeluruh dan terintegrasi bagi koperasi dan UMKM.

Program ini diupayakan meningkatkan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses pembiayaan, dan pengembangan sumber daya manusia.

"Saya berharap PLUT dapat menjadi pusat konsultasi dan pendampingan pengembangan usaha serta pusat perdagangan bagi produk UMKM untuk mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar dapat naik kelas," ujarnya.

Tujuh PLUT yang ditampilkan dalam festival ini berasal dari DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kota Batu, Jawa Timur, dan Kabupaten Lima Puluh, Kota Sumatera Barat.

Baca juga: Teten nilai struktur ekonomi yang didominasi usaha mikro perlu diubah
Baca juga: Menkop apresiasi 5 provinsi dengan partisipasi berkoperasi tertinggi
Baca juga: Teten Masduki: Realisasi BPUM 2021 capai 92,35 persen