Sudin KPKP Jaksel targetkan 6.800 ekor hewan divaksin rabies
8 September 2021 16:26 WIB
Tenaga kesehatan melalukan sterilisasi sekaligus vaksinasi rabies terhadap seekor kucing jantan di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (8/9/2021). ANTARA/Sihol Hasugian
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan menargetkan sebanyak 6.800 ekor hewan peliharaan di wilayah tersebut mendapat vaksinasi rabies pada tahun 2021.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan Sidabalok saat ditemui di Setiabudi, Rabu mengatakan saat ini capaian vaksinasi rabies di wilayahnya sudah menyentuh angka 55 persen.
Baca juga: Pemkot Jakpus pertahankan "zero rabies" lewat gelar vaksin di 13 titik
"Jadi kucing itu mendominasi, kalau persentasenya kurang lebih 60 persen sudah divaksin, selebihnya anjing, kera, dan musang," kata Hasudungan.
Hasudungan mengatakan pelayanan vaksinasi anti rabies lebih banyak diberikan kepada hewan yang berpemilik untuk memudahkan pencatatan.
Namun demikian, kata dia, untuk hewan liar tetap dilakukan pengendalian dengan sterilisasi.
Baca juga: Jakarta Barat buka layanan vaksin anti rabies "door to door"
"Itu vaksin reguler rutin, untuk yang liar kita lakukan pengendalian sterilisasi sekaligus nanti divaksin juga. Karena vaksinasi itu harus ada surat keterangan siapa yang bertanggung jawab," kata dia.
Ia optimistis vaksinasi rabies itu dapat melebihi target dalam dua bulan ke depan. Karena, kata dia, vaksin rabies itu booster-nya hanya dilakukan sekali setahun.
"Jadi nanti untuk puncaknya di bulan Oktober dan November," katanya.
Baca juga: 200 hewan di Cengkareng telah tervaksinasi anti rabies
Kegiatan vaksinasi rabies terus dilakukan secara bertahap di sejumlah kelurahan hingga akhir 2021 agar realisasi target dapat dicapai 100 persen.
"Sejak pandemi kita tidak melakukan sistem door to door (dari rumah ke rumah), lebih seringnya dipusatkan di satu lokasi. Kita bikin jadwal, melalui media sosial sudin dan bersurat ke Kelurahan," kata dia.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP DKI Jakarta, Rismiati mengatakan vaksinasi dan sterilisasi hewan ini dilakukan guna menghindari penyebaran virus rabies di Ibu Kota.
Apalagi, kata dia, sejak 2004 DKI Jakarta sudah dinyatakan bebas dari rabies.
"Mohon doanya, semua kami lakukan dalam rangka mempertahankan DKI Jakarta untuk bebas dari rabies," kata dia.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan Sidabalok saat ditemui di Setiabudi, Rabu mengatakan saat ini capaian vaksinasi rabies di wilayahnya sudah menyentuh angka 55 persen.
Baca juga: Pemkot Jakpus pertahankan "zero rabies" lewat gelar vaksin di 13 titik
"Jadi kucing itu mendominasi, kalau persentasenya kurang lebih 60 persen sudah divaksin, selebihnya anjing, kera, dan musang," kata Hasudungan.
Hasudungan mengatakan pelayanan vaksinasi anti rabies lebih banyak diberikan kepada hewan yang berpemilik untuk memudahkan pencatatan.
Namun demikian, kata dia, untuk hewan liar tetap dilakukan pengendalian dengan sterilisasi.
Baca juga: Jakarta Barat buka layanan vaksin anti rabies "door to door"
"Itu vaksin reguler rutin, untuk yang liar kita lakukan pengendalian sterilisasi sekaligus nanti divaksin juga. Karena vaksinasi itu harus ada surat keterangan siapa yang bertanggung jawab," kata dia.
Ia optimistis vaksinasi rabies itu dapat melebihi target dalam dua bulan ke depan. Karena, kata dia, vaksin rabies itu booster-nya hanya dilakukan sekali setahun.
"Jadi nanti untuk puncaknya di bulan Oktober dan November," katanya.
Baca juga: 200 hewan di Cengkareng telah tervaksinasi anti rabies
Kegiatan vaksinasi rabies terus dilakukan secara bertahap di sejumlah kelurahan hingga akhir 2021 agar realisasi target dapat dicapai 100 persen.
"Sejak pandemi kita tidak melakukan sistem door to door (dari rumah ke rumah), lebih seringnya dipusatkan di satu lokasi. Kita bikin jadwal, melalui media sosial sudin dan bersurat ke Kelurahan," kata dia.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP DKI Jakarta, Rismiati mengatakan vaksinasi dan sterilisasi hewan ini dilakukan guna menghindari penyebaran virus rabies di Ibu Kota.
Apalagi, kata dia, sejak 2004 DKI Jakarta sudah dinyatakan bebas dari rabies.
"Mohon doanya, semua kami lakukan dalam rangka mempertahankan DKI Jakarta untuk bebas dari rabies," kata dia.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: