Cirebon (ANTARA) - Penanganan pandemi COVID-19 yang sudah menahun di berbagai belahan dunia kini mulai menemui titik terang, meski belum seutuhnya dapat dikendalikan.

Wabah yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia kini perlahan dapat diatasi penyebarannya. Pada awal kemunculannya semua negara "gagap" karena tidak mengetahui secara persis penanganan yang harus dilakukan.

Di berbagai belahan dunia ramai-ramai melakukan "lock down" demi menahan gempuran penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 atau COVID-19.

Akan tetapi virus yang tak terlihat kasat mata terus menyerang, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyebaran wabah tersebut sebagai pandemi.

Namun dengan berjalannya waktu, ilmuwan bidang kesehatan terus berupaya mencari formula penangkalnya, dan salah satunya yaitu ditemukannya vaksin COVID-19.

Vaksin COVID-19 bekerja membentuk kekebalan tubuh manusia, agar ketika COVID-19 masuk ke dalam tubuh bisa ditahan dan meminimalkan dampak dari penyakit tersebut.

Dengan ditemukannya vaksin COVID-19 menjadi asa bagi penanganan pandemi yang menahun, karena hingga saat ini obat untuk penyakit COVID-19 belum juga ditemukan.

Program vaksinasi di Indonesia pertama kali dilakukan pada 13 Januari 2021, di mana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima dan disuntik vaksin COVID-19.

Sampai Senin (7/9) warga Indonesia yang sudah disuntik vaksin COVID-19 berjumlah 67.155.353 orang atau 32 persen dari target sasaran 208.265.720 jiwa.

Sedangkan untuk vaksinasi COVID-19 di Kota Cirebon data terakhir yang diperbaharui oleh Satgas Penanganan COVID-19 hingga Senin (6/9) sudah mencakup 61,24 persen dari target 262.198 jiwa.

"Saat ini vaksinasi kita sudah di angka 61 persen dari target," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto di Cirebon, Selasa.

Vaksinasi di Kota Cirebon, menjadi yang tercepat bila dibanding dengan daerah sekitar terutama wilayah Ciayumajakuning yang terdiri dari Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kabupaten Kuningan.

Baca juga: Pemerintah percepat pelaksanaan vaksinasi di pusat kegiatan ekonomi

Baca juga: Ribuan santri di Cirebon ikuti Vaksinasi Merdeka


Percepatan vaksinasi

Percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Cirebon, terus digencarkan, di mana setiap harinya lebih dari 3.000 warga disuntik vaksin COVID-19.

Vaksinasi sendiri bukan hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon, namun semua instansi terutama TNI dan Polri yang menjadi salah satu penerima vaksin COVID-19.

Kolaborasi semua instansi kata Edy membuat vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat di Kota Cirebon termasuk yang tertinggi di Jawa Barat.

Suksesnya vaksinasi bukan hanya dari satu instansi, tapi ketika semua bersatu, maka pelaksanaan program pemerintah untuk melawan pandemi COVID-19 bisa segera tercapai.

Meskipun diakui Edy, jumlah vaksin yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Cirebon, jauh lebih sedikit dibanding dengan institusi TNI dan Polri, namun yang terpenting itu pelaksanaannya.

Karena ketika semua bersatu tanpa mengandalkan ego, maka vaksinasi COVID-19 bisa segera tercapai dan pada akhir tahun target 75 persen penduduk mendapatkan vaksin bisa terealisasi.

"Memang jumlah vaksin yang diterima kita (Dinas Kesehatan) jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan TNI dan Polri, akan tetapi itu tidak menjadi penghalang untuk vaksinasi, asalkan kita semua bersatu dan berkolaborasi," ujarnya.

Untuk mengejar target kekebalan kelompok dalam waktu dekat, sentral vaksinasi dibuka di àbeberapa titik, baik di mal, kantor instansi, maupun lainnya akan tetapi yang rutin menggelar vaksinasi setiap hari yaitu di 22 puskesmas.

Setiap harinya Kota Cirebon bisa melakukan vaksinasi rerata kepada 3.000 warga, namun ketika ada gebyar vaksinasi maupun lainnya, sehari bisa mencapai 6.000 sampai 12.000.

Dengan percepatan tersebut, diharapkan kekebalan kelompok dapat segera terealisasikan, dan pandemi COVID-19 bisa diatasi.

"Sentral vaksinasi sebagai upaya percepatan. Kita sudah siapkan di 22 titik, kemudian tambah lagi tiga sentral vaksinasi, yakni di Grage City Mall, kantor BKKBN, dan Andalus City," kata Edy.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan mengatakan vaksin yang ada di Polri memang banyak, sehingga ia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi.

Karena vaksin yang ada bukan untuk Polri, namun semua itu diberikan kepada warga masyarakat, Polri kata Imron, hanya ditugaskan ikut serta mensukseskan program pemerintah.

"Ada ribuan dosis vaksin COVID-19 yang harus segera dihabiskan," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan vaksinasi masif bagi pelajar dan santri

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau vaksinasi COVID-19 "door to door" di Cirebon


Mudah dijangkau

Kota Cirebon yang hanya memiliki luas daerah 37,36 KM persegi, membuat distribusi vaksin COVID-19 bisa lebih cepat.

Bahkan setiap kelurahan di daerah itu terdapat satu puskesmas, sehingga bisa memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya.

Pada hari Selasa (7/9) Di Puskesmas Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, warga mengantre untuk disuntik vaksin. Puskesmas tersebut melayani vaksinasi setiap hari dengan jumlah warga bisa 100 sampai 200 orang.
Warga saat mengantre untuk disuntik vaksin COVID-19 di Puskesmas Larangan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021). (ANTARA/Khaerul Izan)
"Baru ada kesempatan untuk vaksin," kata warga Asal Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon Rama Suhardi (20).

Rama yang sehari-hari bekerja, kali ini baru bisa menyempatkan untuk datang mengikuti vaksinasi, di mana sebelumnya ia harus mendaftar melalui daring terlebih dahulu.

Kemudian lanjut Rama, ada pemberitahuan terkait penyuntikan vaksinasi, semua proses yang dilalui sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.

Ia mengaku tidak takut divaksin, meskipun di dunia maya masih banyak yang menakut-nakuti, bahwa vaksin COVID-19 itu mematikan, maupun lainnya.

Dengan vaksinasi tersebut, Rama berharap bisa lebih mudah untuk beraktivitas sehari-hari, mengingat di beberapa sektor sudah menerapkan wajib menunjukkan kartu vaksin.

"Caranya sangat mudah, kita tinggal daftar terlebih dahulu melalui daring, kemudian baru dipanggil. Saya percaya vaksin itu aman, karena banyak yang sudah divaksin baik-baik saja, meskipun baru saya di keluarga yang vaksin," tuturnya.

Sementara Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengajak kepada semua warga agar mengikuti vaksinasi, agar kekebalan kelompok segerakan tercapai.

"Ajak saudara-saudara kita, ajak kawan-kawan kita, ajak semua yang kita kenal untuk melakukan vaksin," kata Azis.

Vaksin yang ada saat ini bukan milik salah satu instansi, bukan milik segelintir golongan, namun vaksin merupakan hak semua masyarakat, untuk itu percepatan vaksinasi perlu dilakukan.

Kemudahan mendapatkan pelayanan vaksinasi juga perlu diberikan, agar pandemi COVID-19 yang sudah menahun dan membuat bosan ini bisa segera berlalu menjadi endemi.

Dengan berlalunya pandemi, maka semua sektor yang terpuruk akibat serangan virus yang tak kasat mata itu bisa kembali bangkit dan kehidupan kembali normal, tanpa harus ada ketakutan terpapar COVID-19.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Kota Cirebon tertinggi ketiga di Jabar

Baca juga: Vaksinasi massal di Cirebon sasar 12.700 warga