Gernas BBI, KKP bakal umumkan peserta terbaik Masterclass Ikan vs Kopi
8 September 2021 06:26 WIB
Sejumlah nelayan menyortir ikan sebelum didistribusikan di Pelabuhan Perikanan Samudera, Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/9/2021). Provinsi Aceh memiliki potensi perikanan hingga 180 ribu ton lebih per tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk berbagai produk UMKM sebagai upaya mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal mengumumkan peserta terbaik dalam kontes "Masterclass Ikan vs Kopi", bagian dari program #pasarlautindonesia, dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Aceh, Rabu.
"Melalui kontes 'Masterclass Ikan vs Kopi' bisa menciptakan brand image produk perikanan yang sangat cocok sebagai pendamping sajian kopi. Selain itu, akan bermunculan ide-ide kreatif menciptakan inovasi olahan produk perikanan yang lebih diterima di masyarakat," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Sebagai imbasnya, tambah Artati, dengan maraknya kedai-kedai kopi di berbagai daerah di Indonesia akan menarik produk perikanan menjadi preferensi konsumen penikmat kopi.
Hal itu, ujar dia, membuka peluang pasar bagi UMKM perikanan.
"Alhamdulillah, telah terpilih 3 finalis dari 400 peserta yang ikut kontes ini. Selanjutnya, kami akan membina dan mendampingi mereka baik dari sisi kelembagaan usaha, produksi, pemasaran hingga fasilitasi pembiayaan sehingga produk mereka menjadi usaha kreatif yang berkelanjutan serta terjamin mutu dan keamanan pangannya," ujar Artati.
Ketiga finalis tersebut ialah Jupandes dari Bogor dengan Kukis Sagu Ikan Tuna, kemudian Susi Mardiatin dari Purbalingga dengan Egg Roll Abon Ikan dan Rani Meldiyani dari Sukabumi dengan Coffee Sea Pie.
Artati mengungkapkan, para juri memiliki parameter sendiri dalam penentuan ketiga finalis tersebut. Terutama dari segi inovasi produk dan kenikmatan inovasinya ketika disandingkan dengan kopi.
Chef Yongki Gunawan, salah satu juri kontes untuk Kitchen Class juga mengatakan bahwa Indonesia mempunyai variasi resep dari masing-masing provinsi yang berbeda dari mulai makanan pembuka sampai makanan penutup.
“Cita rasanya sangat kaya untuk diexplore dan dikenalkan ke seluruh dunia,” kata Yongki.
Menurut dia, untuk teman minum kopi yang cocok terutama buat yang punya kafe, suguhkan makanan asin/savory. “Niscaya nanti pelanggan akan nambah kopi lagi,” katanya.
Jupandes Muki, salah satu finalis mengaku bangga bisa menjadi tiga terbaik. Sosok yang akrab disapa Pandes ini menyebut tertantang sejak melihat pengumuman event cipta menu berbahan dasar ikan untuk dijadikan camilan pendamping minum kopi.
Melalui inovasinya, Pandes berharap sagu keju ikan tuna kreasinya bisa dijadikan camilan sehat premium untuk teman minum kopi sekaligus memperkenalkan cita rasa khas Indonesia pada dunia.
Senada, Susi Mardiatin menyebut kreasinya lahir dari pengalaman di masa pandemi COVID-19. Setelah sempat terpuruk saat menjual kue basah dan jajan pasar, dia memberanikan diri membuat egg roll abon ikan. Optimismenya makin bertambah saat melihat kontes dari program #pasarlautIndonesia pada Juli lalu.
"Saat pandemi melanda, usaha saya semakin menurun sehingga outlet saya tutup. Jadi dengan bermodalkan pernah ikut pelatihan egg roll saya memproduksi sendiri," ujar perempuan asal Purbalingga ini.
Peserta lainnya, Rani Meldiyani mengatakan dirinya memiliki banyak impian tentang terciptanya makanan atau camilan yang sehat, inovatif dan memenuhi asupan nutrisi setiap orang, terutama bisa menyajikan makanan-makanan yang mengandung segala kebaikan ikan.
Baca juga: KKP jadikan Aceh Timur sentra produksi udang vaname
Baca juga: Gernas BBI, KKP perlu angkat wisata kuliner Aceh yang "maknyus"
Baca juga: KKP sebut kontes "Masterclass Kopi vs Ikan" sukses jaring 400 UMKM
Baca juga: KKP buka Galeri Pasar Laut Indonesia di tiga lokasi
"Melalui kontes 'Masterclass Ikan vs Kopi' bisa menciptakan brand image produk perikanan yang sangat cocok sebagai pendamping sajian kopi. Selain itu, akan bermunculan ide-ide kreatif menciptakan inovasi olahan produk perikanan yang lebih diterima di masyarakat," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Sebagai imbasnya, tambah Artati, dengan maraknya kedai-kedai kopi di berbagai daerah di Indonesia akan menarik produk perikanan menjadi preferensi konsumen penikmat kopi.
Hal itu, ujar dia, membuka peluang pasar bagi UMKM perikanan.
"Alhamdulillah, telah terpilih 3 finalis dari 400 peserta yang ikut kontes ini. Selanjutnya, kami akan membina dan mendampingi mereka baik dari sisi kelembagaan usaha, produksi, pemasaran hingga fasilitasi pembiayaan sehingga produk mereka menjadi usaha kreatif yang berkelanjutan serta terjamin mutu dan keamanan pangannya," ujar Artati.
Ketiga finalis tersebut ialah Jupandes dari Bogor dengan Kukis Sagu Ikan Tuna, kemudian Susi Mardiatin dari Purbalingga dengan Egg Roll Abon Ikan dan Rani Meldiyani dari Sukabumi dengan Coffee Sea Pie.
Artati mengungkapkan, para juri memiliki parameter sendiri dalam penentuan ketiga finalis tersebut. Terutama dari segi inovasi produk dan kenikmatan inovasinya ketika disandingkan dengan kopi.
Chef Yongki Gunawan, salah satu juri kontes untuk Kitchen Class juga mengatakan bahwa Indonesia mempunyai variasi resep dari masing-masing provinsi yang berbeda dari mulai makanan pembuka sampai makanan penutup.
“Cita rasanya sangat kaya untuk diexplore dan dikenalkan ke seluruh dunia,” kata Yongki.
Menurut dia, untuk teman minum kopi yang cocok terutama buat yang punya kafe, suguhkan makanan asin/savory. “Niscaya nanti pelanggan akan nambah kopi lagi,” katanya.
Jupandes Muki, salah satu finalis mengaku bangga bisa menjadi tiga terbaik. Sosok yang akrab disapa Pandes ini menyebut tertantang sejak melihat pengumuman event cipta menu berbahan dasar ikan untuk dijadikan camilan pendamping minum kopi.
Melalui inovasinya, Pandes berharap sagu keju ikan tuna kreasinya bisa dijadikan camilan sehat premium untuk teman minum kopi sekaligus memperkenalkan cita rasa khas Indonesia pada dunia.
Senada, Susi Mardiatin menyebut kreasinya lahir dari pengalaman di masa pandemi COVID-19. Setelah sempat terpuruk saat menjual kue basah dan jajan pasar, dia memberanikan diri membuat egg roll abon ikan. Optimismenya makin bertambah saat melihat kontes dari program #pasarlautIndonesia pada Juli lalu.
"Saat pandemi melanda, usaha saya semakin menurun sehingga outlet saya tutup. Jadi dengan bermodalkan pernah ikut pelatihan egg roll saya memproduksi sendiri," ujar perempuan asal Purbalingga ini.
Peserta lainnya, Rani Meldiyani mengatakan dirinya memiliki banyak impian tentang terciptanya makanan atau camilan yang sehat, inovatif dan memenuhi asupan nutrisi setiap orang, terutama bisa menyajikan makanan-makanan yang mengandung segala kebaikan ikan.
Baca juga: KKP jadikan Aceh Timur sentra produksi udang vaname
Baca juga: Gernas BBI, KKP perlu angkat wisata kuliner Aceh yang "maknyus"
Baca juga: KKP sebut kontes "Masterclass Kopi vs Ikan" sukses jaring 400 UMKM
Baca juga: KKP buka Galeri Pasar Laut Indonesia di tiga lokasi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: