Jakarta (ANTARA) - Pandemi membawa peluang serta tantangan untuk bisnis ekspedisi, seperti yang dirasakan oleh startup penyedia jasa logistik SiCepat.

Chief Technology Officer SiCepat, Reynaldi Oeoen, menuturkan industri logistik termasuk diuntungkan selama pandemi sehingga target tahunannya bisa tercapai dalam waktu tiga bulan pertama.

"Total volume pengiriman per bulan pun telah mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat dibandingkan awal tahun," kata Reynaldi dalam media briefing "Mengoptimalkan Kontribusi Startup Sebagai Enabler Digitalisasi UMKM/Bisnis Rumahan Melalui Pendayagunaan Cloud", Selasa.

Baca juga: Pertumbuhan e-commerce Indonesia buka peluang sektor logistik

Di tengah situasi pandemi, pihaknya juga harus menyesuaikan diri dengan peraturan yang diberlakukan pemerintah seperti penerapan protokol kesehatan.

Bekerja dengan cepat sambil tetap mematuhi protokol kesehatan merupakan tantangan.

"Salah satu caranya adalah disinfektan paket," katanya.

SiCepat juga terus mencari agar paket tetap bisa terkirim walaupun diberlakukan penutupan jalan saat kebijakan PPKM berlangsung, serta menghadapi lonjakan permintaan yang signifikan, terutama ketika e-commerce menyelenggarakan promosi besar-besaran secara rutin.

Baca juga: Subsidi ongkir belanja online tak beri dampak signifikan bagi peritel

Dia mengatakan, ada dua hal yang jadi permintaan utama pelanggan industri logistik, yakni kecepatan dan harga murah. Mereka juga fokus pada infrastruktur teknologi agar kedua karateristik itu terjaga demi kepuasan pelanggan.

SiCepat menggunakan Amazon Redshift dan juga layanan analitik AWS lainnya seperti AWS Glue dan Amazon Athena untuk memonitor data performanya secara real-time. Dengan bantuan teknologi AWS, SiCepat mampu mengolah hingga 50-60 juta data points setiap harinya demi meningkatkan layanan, kepuasan pelanggan terhadap UMKM yang dilayaninya, serta membuat keputusan bisnis seperti membuka cabang baru.

“Kami juga merupakan lulusan AWS Activate. Dengan AWS Activate yang mendukung kami di awal perjalanan SiCepat, kami mampu bereksperimen dan berfokus kepada pengembangan terlebih dahulu, dan baru memikirkan biaya kemudian. Kegesitan ini merupakan ciri khas penting yang harus dimiliki perusahaan startup,” jelasnya.

Baca juga: 40 persen pendapatan jasa pengiriman dari bisnis daring

Baca juga: Saling untung, kenali model kerja sama pesan-antar makanan online