Produk mamin RI unjuk gigi di Afrika Barat
7 September 2021 19:35 WIB
Produk makanan dan minuman RI unjuk gigi pada pameran makanan dan minuman (mamin) terbesar di Afrika Barat yang difasilitasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abuja. ANTARA/Humas Kementerian Perdagangan/pri.
Jakarta (ANTARA) -
Produk makanan dan minuman RI mengikuti pameran makanan dan minuman (mamin) terbesar di Afrika Barat yang difasilitasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abuja.
“Fasilitasi ini diberikan mengingat besarnya peluang ekspor produk mamin olahan Indonesia ke Nigeria. Kebutuhan masyarakat Nigeria akan mamin olahan terus meningkat. Untuk itu, promosi perlu dilakukan secara terus-menerus agar pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang menjanjikan di Nigeria,” ujar Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
ITPC memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia untuk berpartisipasi di pameran Food and Beverages West Africa (F&B WA). Pameran berlangsung pada 1-3 September 2021 di Landmark Centre Lagos, Nigeria.
Baca juga: Kemenperin: Sektor mamin kontributor terbesar pertumbuhan industri
Berdasarkan data Trademap, total nilai impor produk makanan olahan (Miscellaneous edible preparations) Nigeria dari dunia tahun 2020 mencapai 525 juta dolar AS.
Produk minuman, minuman beralkohol, dan cuka/beverages, spirits, and vinegar) Nigeria dari dunia tahun 2020 mencapai 305 juta dolar AS.
Negara penyuplai utama untuk produk mamin di Nigeria yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jerman, dan Italia diikuti Indonesia dengan nilai ekspor 69 juta dolar AS.
”Pembeli Nigeria menginginkan produk mamin dari negara-negara di Asia karena memiliki harga yang lebih terjangkau dengan kualitas yang baik. Khususnya jika dibandingkan dengan produk Eropa dan Amerika yang memiliki harga relatif lebih tinggi,” jelas Hendro.
Baca juga: Kemenperin ungkap pelaksanaan prokes di sektor kritikal industri mamin
Selain itu, lanjut Hendro, sertifikasi halal pada produk Indonesia juga menjadi daya saing di pasar Nigeria.
“Untuk pembeli dari Nigeria bagian utara, sertifikasi halal pada produk Indonesia sangat menarik perhatian buyers. Ini karena mayoritas penduduk di Nigeria bagian utara adalah masyarakat muslim,” ungkapnya.
Pameran berskala internasional ini digelar langsung secara tatap muka dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Tiga perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara langsung bertatap muka yaitu PT Jamu Sidomuncul Tbk (minuman energi Kuku Bima), PT Jaya Abadi (biskuit merek Regal), PT Menjangan Sakti (minuman energi Passion), PT Orang Tua Group (wafer roll).
Perusahaan dan pelaku UKM yang mengikuti pameran secara daring yaitu Menjangan Sakti Group (minuman energi), UKM Hikma Indonesia (minuman jahe), UKM Mitratani Dua Tujuh (bumbu masakan), UKM Sumber Pangan Dunia (olahan buah), UKM Havila (minuman jahe), serta UKM Koperasi Cooperative Smile Tangerang Banten (makanan olahan beku).
“Keikutsertaan Indonesia di F&B WA 2021 sekaligus membuktikan bahwa di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, perwakilan perdagangan Indonesia tetap aktif mempromosikan produk Indonesia di kawasan Afrika Barat,” kata Hendro.
Hendro menyampaikan, upaya promosi aktif melalui pameran ini disambut antusias oleh para pengusaha Nigeria dan kawasan sekitarnya.
Pada hari ketiga, pengunjung Paviliun Indonesia mendapatkan banyak permintaan antara lain CV Jaya Abadi (110 permintaan informasi), PT Sidomuncul (65), PT Orang Tua (42), PT Menjangan Sakti (20), PT Inaco (10), dan PT Sumber Kopi Utama (13).
Produk makanan dan minuman RI mengikuti pameran makanan dan minuman (mamin) terbesar di Afrika Barat yang difasilitasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abuja.
“Fasilitasi ini diberikan mengingat besarnya peluang ekspor produk mamin olahan Indonesia ke Nigeria. Kebutuhan masyarakat Nigeria akan mamin olahan terus meningkat. Untuk itu, promosi perlu dilakukan secara terus-menerus agar pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang menjanjikan di Nigeria,” ujar Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
ITPC memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia untuk berpartisipasi di pameran Food and Beverages West Africa (F&B WA). Pameran berlangsung pada 1-3 September 2021 di Landmark Centre Lagos, Nigeria.
Baca juga: Kemenperin: Sektor mamin kontributor terbesar pertumbuhan industri
Berdasarkan data Trademap, total nilai impor produk makanan olahan (Miscellaneous edible preparations) Nigeria dari dunia tahun 2020 mencapai 525 juta dolar AS.
Produk minuman, minuman beralkohol, dan cuka/beverages, spirits, and vinegar) Nigeria dari dunia tahun 2020 mencapai 305 juta dolar AS.
Negara penyuplai utama untuk produk mamin di Nigeria yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jerman, dan Italia diikuti Indonesia dengan nilai ekspor 69 juta dolar AS.
”Pembeli Nigeria menginginkan produk mamin dari negara-negara di Asia karena memiliki harga yang lebih terjangkau dengan kualitas yang baik. Khususnya jika dibandingkan dengan produk Eropa dan Amerika yang memiliki harga relatif lebih tinggi,” jelas Hendro.
Baca juga: Kemenperin ungkap pelaksanaan prokes di sektor kritikal industri mamin
Selain itu, lanjut Hendro, sertifikasi halal pada produk Indonesia juga menjadi daya saing di pasar Nigeria.
“Untuk pembeli dari Nigeria bagian utara, sertifikasi halal pada produk Indonesia sangat menarik perhatian buyers. Ini karena mayoritas penduduk di Nigeria bagian utara adalah masyarakat muslim,” ungkapnya.
Pameran berskala internasional ini digelar langsung secara tatap muka dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Tiga perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara langsung bertatap muka yaitu PT Jamu Sidomuncul Tbk (minuman energi Kuku Bima), PT Jaya Abadi (biskuit merek Regal), PT Menjangan Sakti (minuman energi Passion), PT Orang Tua Group (wafer roll).
Perusahaan dan pelaku UKM yang mengikuti pameran secara daring yaitu Menjangan Sakti Group (minuman energi), UKM Hikma Indonesia (minuman jahe), UKM Mitratani Dua Tujuh (bumbu masakan), UKM Sumber Pangan Dunia (olahan buah), UKM Havila (minuman jahe), serta UKM Koperasi Cooperative Smile Tangerang Banten (makanan olahan beku).
“Keikutsertaan Indonesia di F&B WA 2021 sekaligus membuktikan bahwa di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, perwakilan perdagangan Indonesia tetap aktif mempromosikan produk Indonesia di kawasan Afrika Barat,” kata Hendro.
Hendro menyampaikan, upaya promosi aktif melalui pameran ini disambut antusias oleh para pengusaha Nigeria dan kawasan sekitarnya.
Pada hari ketiga, pengunjung Paviliun Indonesia mendapatkan banyak permintaan antara lain CV Jaya Abadi (110 permintaan informasi), PT Sidomuncul (65), PT Orang Tua (42), PT Menjangan Sakti (20), PT Inaco (10), dan PT Sumber Kopi Utama (13).
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: