Jakarta (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia (DI) merancang tiga pusat atau hub layanan pemeliharaan (service hub) pesawat N219 di wilayah barat, tengah dan timur Indonesia.

"Kami sedang merancang tiga service hub di di wilayah barat, timur dan tengah," kata Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PT DI Gita Amperiawan dalam Webinar N219 di Jakarta, Selasa.

Pesawat N219 dirancang untuk meningkatkan konektivitas daerah baik untuk mobilitas penumpang maupun logistik, terutama mendukung daerah 3T, yakni terdepan, terpencil dan tertinggal.

Dengan pemanfaatan pesawat N219, diharapkan dapat terjadi peningkatan pembangunan daerah dan ekonomi nasional terutama wilayah perintis Indonesia.

Gita menuturkan service hub diperlukan untuk mendukung kebutuhan perawatan terkait pesawat N219 yang diharapkan akan semakin mengisi pasar dalam negeri ke depan.

Baca juga: PT DI: N219 tingkatkan konektivitas dan logistik daerah

Baca juga: Lapan: PT DI siap produksi pesawat N219 mulai 2021


Ia mengatakan harga jual satu pesawat N219 berada di kisaran 6,5 juta dolar AS. Biaya pembelian pesawat itu sudah termasuk jaminan, pelatihan untuk teknisi perawatan pesawat dan kru pilot dan publikasi teknis (technical publication).

PT DI memberikan dukungan purna jual N219 yang mencakup garansi untuk 12 bulan, dukungan teknis seperti dukungan pemeliharaan pesawat (aircraft on ground) dan tim layanan lapangan, dan layanan perawatan untuk operator pesawat N219 yang hadir di lokasi terdekat.

Dukungan lain berupa pelatihan secara langsung maupun berbasis komputer (computer based training) yang terdiri dari pelatihan pilot untuk type rating dan pilot penerbangan, pelatihan pemeliharaan badan pesawat dan saluran pembangkit listrik, serta pelatihan avionik, listrik, dan instrumen.

Selain itu, PT DI menyediakan kemudahan aksesibilitas publikasi teknis digital melalui manajemen hubungan pelanggan berbasis web melalui manual teknis elektronik interaktif.

"Kami menyediakan layanan purna jual yang cepat dan andal dari para insinyur dan teknisi Indonesia yang berkualifikasi tinggi," ujarnya.

Baca juga: BPPT bantu rekayasa pengapung untuk N219 amfibi

Baca juga: Menristek apresiasi pengembangan dan proses sertifikasi Pesawat N219