Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkeyakinan bahwa Indonesia dalam jangka waktu 15 tahun mendatang mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dengan memiliki modal yang ada saat ini.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam kuliah umum di hadapan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dalam rangka dies natalis ke-50 di Surabaya, Selasa.
"Kita ingin Indonesia menjadi negara maju di abad 21. Kalau saya bicara abad 21, meski masih 90 tahun lagi selesai, kita tidak harus menunggu selama itu," katanya.
Presiden mengatakan, sebagai negara maju, tidak hanya di bidang ekonomi, namun juga di semua sektor kehidupan, termasuk pertahanan, teknologi, ilmu pengetahuan dan inovasi.
"Dalam bentangan waktu yang bisa dijangkau 15 tahun ke depan, maka saya harus katakan tujuan kita adalah dalam 15 tahun mendatang kita ingin menjadi emerging economic, seperti BRIC," kata Presiden. BRIC yang dimaksud adalah empat negara dengan pertumbuhan ekonomi cepat, yakni Brazil, Rusia, India, dan Cina
Kepala Negara mengatakan, dengan tujuan dan cita-cita tersebut, maka tidak sedikit pihak yang masih merasa skeptis bahwa hal tersebut akan tercapai.
Secara tegas, Presiden mengatakan, bila modal yang telah dimiliki saat ini, seperti fundamental ekonomi yang baik, kemampuan penguasaan teknologi dan inovasi, serta hal lainnya terus dikembangkan, maka tujuan dan cita-cita tersebut bisa dicapai.
Ia menjelaskan, beberapa contoh soal dalam negeri yang semula dianggap tidak akan bisa diselesaikan, seperti konflik di Aceh dan juga prestasi sepakbola nasional, namun pada kenyataannya hal tersebut bisa menjadi lebih baik.
"Kita punya sumber daya yang besar, karakter pejuang dan hampir menjadi emerging economic. Kalau kita jaga momentum dan track sekarang, maka bisa ikuti jejak negara lain," kata Presiden.
Ia menambahkan, "Sesekali perlu kita melihat cermin. Bila cermin objektif, maka gambarnya juga objektif. Saya senang melihat analisis dari lembaga internasional karena objektif, karena analisis terbuka."
Presiden mengatakan, masukan dan kritik diperlukan agar sesuatu mencapai hasilnya secara maksimal.
Peringatan dies natalis ke-50 ITS dihadiri oleh Presiden yang memberikan kuliah umum dengan judul Teknologi, Ekonomi dan Masa Depan Indonesia.
Hadir dalam acara itu, antara lain Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menpora Andi Mallarangeng, dan Gubernur Jatim Soekarwo, serta Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo.
Presiden juga meresmikan gedung pusat robotic ITS dan gedung pusat energi universitas tersebut. Selain itu Kepala Negara juga membuka pertemuan inovasi nasional 2010 di Bandung yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui telekonferensi.
(T.P008/S019/P003)
Presiden: Indonesia Menuju Kekuatan Ekonomi Dunia
14 Desember 2010 13:37 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: