Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui "ondoafi" atau tokoh adat YE diduga mendalangi pembakaran komplek Bandara Sentani, termasuk Polsek KP3. Anggota sudah mengamankan YE, dan akan menangkap semua pelaku yang terlibat dalam aksi yang menghanguskan 10 rumah toko termasuk Polsek KP3 Bandara Sentani, Selasa dini hari.

Ini bukan pertikaian antarsuku dan kasusnya ditangani Polres Jayapura, kata Irjen Pol Fakhiri seusai melihat kondisi Mapolsek KP3 Bandara Sentani dan ruko yang terbakar, Selasa siang.

Dikatakan, dari laporan yang diterima kasus pembakaran berawal dari masalah tanah, namun untuk memastikan mendalami dan akan meminta keterangan semua saksi.

Pihaknya juga belum memastikan berapa besar kerugian akibat kasus pembakaran tersebut, kata Fakhiri seraya meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak mengiring kasus tersebut ke masalah pertikaian antarsuku.

Kasus ini murni kriminal sehingga polisi akan menangani hingga tuntas, Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri menegaskan.

Baca juga: AP I: Operasi Bandara Sentani tak terganggu, meski ada pesawat jatuh
Ketika ditanya tentang pelayanan Polsek KP3 Bandara Sentani, Irjen Pol Fakhiri menyatakan, anggota akan tetap melayani masyarakat secara normal.

Untuk sementara kantor Polsek KP3 Bandara Sentani akan menumpang disalah bangunan yang ada di sekitar kawasan bandara sehingga pelayanan tetap berlangsung normal.

Pelayanan tetap berlangsung normal sehingga masyarakat terlayani, ujar Kapolda.