Presiden Jokowi resmikan Bendungan Bendo Ponorogo
7 September 2021 12:52 WIB
Presiden Joko Widodo melepas ratusan ikan lele usai meresmikan Bendungan Bendo di Ponorogo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur, Selasa (7/9/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Laily Rachev/aa.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
"Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada siang hari ini bendungan Bendo sudah selesai, sudah rampung dan siap difungsikan," kata Presiden Jokowi di Bendungan Bendo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan pejabat terkait lainnya.
"Bendungan ini dibangun dengan biaya Rp1,1 triliun, memiliki kapasitas 43 juta meter kubik dengan luas genangan 170 hektare dan tinggi bendungan 74 meter," ungkap Presiden Jokowi.
Bendungan Bendo, menurut Presiden Jokowi, akan menyediakan irigasi untuk 7.800 hektare sawah dan juga untuk pasukan air baku 370 liter per detik.
"Serta bisa mengurangi banjir, mereduksi banjir sebesar 31 persen atau 117 meter kubik per detik," ujar Presiden.
Menurut Presiden, pada 2021 pemerintah berencana untuk menyelesaikan 17 bendungan. "Artinya produktivitas di bidang pertanian akan ketambahan pasokan air dan kita harapkan akan meningkatkan produktivitas petani-petani kita," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden ke Jawa Timur tinjau vaksinasi dan resmikan bendungan
Presiden Jokowi berpesan agar Bendungan Bendo dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menyambungkan bendungan ke seluruh jaringan irigasi yang ada.
"Sehingga masyarakat, utamanya para petani bisa meningkatkan produktivitas pertaniannya," ujar Presiden.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam penjelasannya mengatakan Bendungan Bendo berada di Sungai Keyang, anak Sungai Madiun.
"Kontrak bendungan ini sejak tahun 2013 tapi kita baru bisa mulai bekerja tahun 2015-2016 dan selesai pada tahun 2021," kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menjelaskan di bawah bendungan ada bagian yang berfungsi sebagai gudang air dari Sungai Keyang karena menyambung dengan 4 bendung lain yaitu Bendung Nyinden, Bendung Kori, Bendung Wirangan, dan Bendung Jati.
Tiga bendung pertama berada di Ponorogo yang mengairi 3.300 hektare lahan sedangkan Bendung Jati berada di Madiun yang mengairi lahan 4.500 hektare.
"Dengan adanya storage ini sudah langsung bisa dimanfaatkan untuk menyuplai bendung-bendung di bawahnya sehingga meningkatkan indeks petani dari 170 menjadi 260 per tahun," kata Menteri Basuki.
Bendungan Bendo berada di Dusun Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Bendungan Bendo merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air sehingga keberlanjutan suplai air irigasi ke sawah terjaga.
Proyek Bendungan Bendo dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Baca juga: Presiden katakan pembangunan Bendungan Bendo Ponorogo capai 70-an persen
Baca juga: PUPR targetkan konstruksi Bendungan Bendo tuntas akhir 2020
"Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada siang hari ini bendungan Bendo sudah selesai, sudah rampung dan siap difungsikan," kata Presiden Jokowi di Bendungan Bendo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan pejabat terkait lainnya.
"Bendungan ini dibangun dengan biaya Rp1,1 triliun, memiliki kapasitas 43 juta meter kubik dengan luas genangan 170 hektare dan tinggi bendungan 74 meter," ungkap Presiden Jokowi.
Bendungan Bendo, menurut Presiden Jokowi, akan menyediakan irigasi untuk 7.800 hektare sawah dan juga untuk pasukan air baku 370 liter per detik.
"Serta bisa mengurangi banjir, mereduksi banjir sebesar 31 persen atau 117 meter kubik per detik," ujar Presiden.
Menurut Presiden, pada 2021 pemerintah berencana untuk menyelesaikan 17 bendungan. "Artinya produktivitas di bidang pertanian akan ketambahan pasokan air dan kita harapkan akan meningkatkan produktivitas petani-petani kita," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden ke Jawa Timur tinjau vaksinasi dan resmikan bendungan
Presiden Jokowi berpesan agar Bendungan Bendo dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menyambungkan bendungan ke seluruh jaringan irigasi yang ada.
"Sehingga masyarakat, utamanya para petani bisa meningkatkan produktivitas pertaniannya," ujar Presiden.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam penjelasannya mengatakan Bendungan Bendo berada di Sungai Keyang, anak Sungai Madiun.
"Kontrak bendungan ini sejak tahun 2013 tapi kita baru bisa mulai bekerja tahun 2015-2016 dan selesai pada tahun 2021," kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menjelaskan di bawah bendungan ada bagian yang berfungsi sebagai gudang air dari Sungai Keyang karena menyambung dengan 4 bendung lain yaitu Bendung Nyinden, Bendung Kori, Bendung Wirangan, dan Bendung Jati.
Tiga bendung pertama berada di Ponorogo yang mengairi 3.300 hektare lahan sedangkan Bendung Jati berada di Madiun yang mengairi lahan 4.500 hektare.
"Dengan adanya storage ini sudah langsung bisa dimanfaatkan untuk menyuplai bendung-bendung di bawahnya sehingga meningkatkan indeks petani dari 170 menjadi 260 per tahun," kata Menteri Basuki.
Bendungan Bendo berada di Dusun Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Bendungan Bendo merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air sehingga keberlanjutan suplai air irigasi ke sawah terjaga.
Proyek Bendungan Bendo dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Baca juga: Presiden katakan pembangunan Bendungan Bendo Ponorogo capai 70-an persen
Baca juga: PUPR targetkan konstruksi Bendungan Bendo tuntas akhir 2020
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: