Jakarta (ANTARA) - Penyaluran dana perusahaan teknologi finansial (fintech) peer to peer lending (P2P) AsetKu dari Januari hingga Juli 2021 mencapai lebih dari Rp 14 triliun.

Sementara, penyaluran dana fintech P2P secara nasional periode sama, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencapai Rp86,5 triliun.

Jimmi Adhe Kharisma, dari manajemen AsetKu mengatakan kontribusi penyaluran dana AsetKu 2021 mencapai 16,1 persen dari total penyaluran pinjaman secara nasional. Angka tersebut masih akan bertambah untuk mengejar target penyaluran pinjaman AsetKu hingga akhir 2021.

“Target kami total penyaluran dana pinjaman 2021 sebesar Rp18 triliun. Masih ada empat bulan untuk mencapai angka tersebut. Kami optimistis jika melihat angka penyaluran tahun lalu," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta Selasa.

AsetKu juga berencana untuk meningkatkan jumlah pengguna baru hingga akhir 2021.

“Tentu kami memiliki target untuk meningkatkan jumlah pengguna, karena hingga kini kami melihat masih banyak potensi yang belum tersentuh. Kami harap dapat meningkatkan pengguna aktif kami hingga enam juta pengguna baru di tahun ini," kata Jimmi.

Menurut dia, hal ini dapat dicapai dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan jumlah user acquisition.

“Tahun ini kami fokus mengembangkan tim business development untuk mengejar rencana-rencana 2020 yang sempat tertunda. Nantinya kami harap AsetKu dapat menjadi satu aplikasi yang memberikan solusi untuk semua kebutuhan finansial pengguna kami," paparnya.

Jimmi menambahkan, selain strategi perluasan bisnis, AsetKu juga sedang membangun community relations. Komunitas ini nantinya dapat berbagi pengetahuan seputar finansial dan berdiskusi mengenai topik-topik tertentu dengan pengguna AsetKu.

“Tujuan AsetKu bukan hanya sekadar meningkatkan angka penyaluran dana, namun kami juga ingin pengguna kami mendapatkan wawasan yang lebih luas setelah menggunakan aplikasi AsetKu. Pengetahuan semakin bertambah dan bisa menemukan jawaban atau solusi seputar finansial yang mereka cari di dalam komunitas ini," kata dia menjelaskan.

Menurut Jimmi, edukasi tidak kalah pentingnya begitupun dengan komunikasi. Di tahun ini, AsetKu juga menambahkan akses komunikasi agar lebih dekat dengan pengguna.

AsetKu memutuskan untuk membuat grup resmi di media telegram untuk memfasilitasi komunikasi AsetKu dengan pengguna dan menghindari berbagai tindak penipuan yang mengatasnamakan AsetKu.

“Semua orang yang memiliki minat terkait finansial dapat bergabung di grup telegram kami. Dan kami tetap tekankan untuk berhati-hati jika ada pihak yang mengatasnamakan AsetKu. Grup telegram AsetKu hanya ada satu yaitu Group Asetku Berkembang dan untuk bergabung bisa ke link https://t.me/GroupAsetkuBerkembang,” katanya.

Baca juga: Startup Asetku salurkan dana termasuk untuk UMKM hingga Rp18 triliun
Baca juga: Tekfin Asetku mitigasi risiko bisnis respon dampak COVID-19
Baca juga: Aplikasi Asetku sukses salurkan pendanaan Rp4triliun dalam dua tahun