Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Bambang Soesatyo mengharapkan pemerintah memperhatikan aspirasi masyarakat setempat terkait penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Jika kita semua meyakini `suara rakyat itu suara Tuhan`, berarti pilihan paling elegan bagi pemerintah ialah segera menyudahi debat kusir status keistimewaan Yogyakarta," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Selanjutnya, dengan hati jernih mendengar ketulusan suara mayoritas rakyat Yogyakarta, sebagai langkah final serta strategis ke depan.

Bambang Soesatyo mendesak semua pihak segera mengakhiri polemik ini, agar bisa fokus lagi pada prioritas pekerjaan yang jauh lebih penting serta strategis bagi NKRI.

"Sementara itu, warga Yogya dan Kesultanan Yogyakarta pun bisa fokus merespons bencana lahar dingin pasca letusan Gunung Merapi, sambil melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana," ujar Anggota Komisi III DPR RI itu.


Arif

Dalam konteks ini, Bambang Soesatyo mengatakan, pemerintah perlu lebih arif, memahami momentum dan pandai memanfaatkan waktu.

"Wacana mengoreksi status Yogyakarta saat ini, jelas tidak produktif dan bukan prioritas dibanding menangani dampak bencana di Yogya, Mentawai maupun Wasior," katanya.

Ia berpendapat, pemerintah perlu terus menunjukkan simpati kepada warga Yogya yang masih dirundung duka.

"Akibat situasi ini, energi sebagian elit bangsa dan seluruh warga Yogya serta masyarakat di daerah lain terkuras dalam isu Yogya," kata Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini.

Bambang Soesatyo menambahkan, berdasarkan realita di lapangan, respons warga Yogya sudah begitu jelas.

"Warga Yogya dengan kearifannya berpijak pada sejarah, sekaligus mengingatkan kita untuk tidak sekali-kali melupakan sejarah, sebagaimana kata Bung Karno," katanya.

Karena itu, menurut dia, pemerintah akan menghadapi persoalan serius jika terus berupaya mengingkari sejarah keistimewaan Kesultanan Yogyakarta pada bingkai NKRI.

"Saya memperkirakan Presiden dan Partai Demokrat akan kehilangan popularitasnya di Tanah Jawa," katanya.

Bambang Soesatyo menyatakan, sebelum malapetaka itu menjadi kenyataan, sebaiknya dengarkan aspirasi rakyat Yogyakarta. (M036/K004)