Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Budi daya tanaman bawang merah di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada musim tanam 2021 ditargetkan mencapai seluas 15 hektare tersebar di sejumlah wilayah kecamatan daerah itu.

"Target cakupan luas wilayah tanaman bawang merah yang dikembangkan petani seluas 15 hektare tersebut berdasarkan dari data penerima bantuan sarana produksi," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Cik Ona di Sungailiat, Senin.

Belasan hektare lahan tanaman bawang merah masing-masing di Kelurahan Sinar Baru Kecamatan Sungailiat seluas satu hektare, Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat seluas satu hektare.

Di Desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar terdapat lahan seluas 10 hektare, kemudian di Desa Labu Kecamatan Puding Besar, Desa Gunung Muda Belinyu serta di Kelurahan Lubuk Kelik Sungailiat masing-masing seluas satu hektare.

"Kemampuan produksi bawang merah di masing-masing tempat diprediksi mencapai enam sampai 10 ton per hektare dengan nilai harga pasar eceran saat ini Rp30.000 per kilogram," katanya.

Untuk mengoptimalkan realisasi budidaya bawang merah dengan hasil maksimal kata dia, pemerintah pusat dengan alokasi APBN menyalurkan bantuan sarana produksi bagi petani bawang merah berupa benih dari biji bawang merah, pupuk cari dan plastik ultra violet (UV).

Plastik UV berlapis bahan kimia tertentu diperlukan petani untuk menahan sinar ultraviolet yang berlebihan yang dapat merusak tanaman. Plastik mampu melindungi tanaman dari paparan sinar matahari dan curah hujan yang berlebihan.

"Masing-masing kelompok tani bawang merah didampingi seorang petugas penyuluh untuk memberikan pembinaan petani mulai dari persiapan lahan, perawatanan tamanan sampai proses panen," jelasnya.

Bawang merah merupakan jenis tanaman berumur pendek yang memerlukan perlakukan perawatan yang maksimal mulai dari keseimbangan kebutuhan air, pemumpukan atau penyemprotan yang teratur.

"Pada saat musim penghujan dengan intensitas air cukup tinggi, petani bawang terpaksa harus menunda penanaman karena dikhawatirkan dapat berdampak menurunnya kualitas tanaman bahkan dapat menyebabkan pembusukan," katanya.

Diakuinya, petani bawang merah di daerahnya masih membutuhan pendampingan dari petugas penyuluh mengingat jenis tanaman ini belum lama dibudidayakan oleh petani.
Baca juga: Bantul gandeng BMKG bina kelompok tani pahami iklim untuk pertanian
Baca juga: Kementan sebut 200 kabupaten bisa menjadi sentra bawang putih