Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Adi Prayitno mengapresiasi transparansi keberangkatan Ketua DPR RI Puan Maharani ke Austria untuk menghadiri Fifth World Conference of Speakers of Parliament (WCSP) di Wina.

Menurut Adi, rencana Puan bertugas ke Austria yang diumumkan sebelum keberangkatan itu merupakan contoh yang baik untuk kunjungan kerja DPR ke luar negeri berikutnya.

"Kalau diumumkan seperti ini kan publik jadi paham urgensinya, sehingga tidak berpotensi menjadi polemik," kata Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia kepada wartawan, di Jakarta, Senin.

Dengan mengumumkan rencana kunjungan kerja sebelum keberangkatan, kata Adi, DPR berarti memiliki pendapat yang kuat terkait urgensi pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Kalau sudah transparan seperti ini berarti memang alasan keberangkatan kuat, sehingga publik dianggap akan bisa memahami urgensinya. Semua rencana kunker DPR harusnya seperti ini," kata Adi.

Namun, menurut pengajar di UIN Syarif Hidayatullah ini, jika pada akhirnya tetap ada kritik dari elemen masyarakat terkait keberangkatan Ketua DPR ke Austria, maka hal itu biasa dalam demokrasi.

"Ada yang memuji dan ada yang mengkritik itu biasa dalam demokrasi. Tinggal bagaimana nanti DPR sebagai lembaga mempertanggungjawabkan hasil kegiatan tersebut lewat laporan kepada masyarakat. Kalau dari laporan hasilnya baik, pasti masyarakat memuji," kata Adi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar sudah menjelaskan alasan kehadiran secara fisik Ketua DPR Puan Maharani dalam Konferensi Ke-5 Ketua Parlemen Dunia (Fifth WCSP) di Wina, Austria, 6—9 September 2021 yang digelar oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) bekerja sama dengan Austria National Council.

"Pertemuan ini diadakan setiap lima tahun sekali, dan jika hanya diwakilkan oleh IPU tidak menjamin akan mendapat hak bicara," kata Indra.

Di forum WCSP kali ini, Puan didaulat sebagai pembicara kunci dalam dialog interaktif bertema "Achieving Sustainable Development Requires More Attention on Human Wellbeing and Environmental Preservation than on Economic Growth" yang dimoderatori oleh jurnalis dan komentator politik Deutsche Welle Melinda Crane-Rohrs.

Selain itu, dalam forum tersebut, juga akan digelar pertemuan ke-13 ketua-ketua parlemen perempuan (13th Summit of Women Speakers of Parliament).

Ini pertama kalinya DPR RI terpilih menjadi anggota Preparatory Committee, yang diwaliki Puan Maharani, untuk menyiapkan sidang Ketua Parlemen Perempuan tersebut.
Baca juga: Ketua DPR akan bicara soal keadilan vaksin di pertemuan WCSP
Baca juga: DPR RI ingatkan komitmen pemerintah selesaikan RUU PDP