Jakarta (ANTARA News) - Pelatih timnas sepak bola Indonesia, Alfred Riedl membatasi komunikasi pemain dengan pihak luar termasuk media karena dinilai mengganggu konsentrasi pemain menjelang laga semifinal Piala AFF 2010, 16 Desember nanti.
"Pemain tidak boleh diwawancarai di hotel. Tidak boleh diwawancarai di stasiun televisi manapun. Titik. Kami juga akan menjauhkan media dari hotel," kata Riedl usai latihan timnas di Lapangan PSSI, Jakarta, Jumat.
Lolosnya timnas Merah Putih ke babak semifinal Piala AFF 2010 terus diberitakan oleh media termasuk dua pemain yang baru saja memperkuat timnas yaitu pemain berdarah Belanda, Irfan Bachdim dan Christian Gonzales.
Menurut dia, pihaknya sebetulnya ingin bekerja sama dengan media. Hanya saja, pihak media harus mengikuti aturan main agar tidak mengganggu konsentrasi pada pertandingan semifinal Piala AFF 2010.
"Pemain saya bukanlah seperti kuda sirkus dan anda sutradaranya yang bisa menyuruh mereka melakukan ini dan itu. Itu tidak boleh terjadi. Saya berharap kalian mau bekerjasama," katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, meski membatasi komunikasi pihaknya tetap memberikan kesempatan media untuk tetap melakukan peliputan dan wawancara dengan pemain timnas. Hanya saja waktunya saat berjalan dari lapangan menuju bus tim.
Jika ada pemain yang melanggar dan tetap melakukan wawancara di hotel, kata dia, pihaknya akan memberikan sanksi tegas yang salah satunya adalah mengeluarkan pemain itu dari skuad timnas.
Timnas Indonesia lolos kesemifinal setelah mampu memuncaki klasemen Grup A dengan nilai sembilan poin. Firman Utina dan kawan-kawan mampu mengalahkan Malaysia 5-1, Laos 6-0 dan mengalahkan Thailand 2-1.
Dibabak semifinal timnas Merah Putih akan menghadapi Filipina. Sesuai dengan informasi terakhir pertandingan pertama akan digelar di Gelora Bung Karno Jakarta, 16 Desember dan pertandingan leg kedua 19 Desember nanti sudah pasti di stadion terbesar di Tanah Air itu. (ANT/K004)
Riedl Batasi Komunikasi Pemain Dengan Pihak Luar
10 Desember 2010 19:49 WIB
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: