Menko sebut pertumbuhan ekonomi Papua Barat terendah di Indonesia
4 September 2021 00:03 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat kunjungan kerja di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Jumat (3/9). (Antara/ Ernes Broning Kakisina)
Sorong (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 Provinsi Papua Barat -2,39 persen jauh di bawah nasional 7,07 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Papua Barat -2,39 persen terendah di seluruh wilayah Indonesia dan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat," kata Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi dengan pemerintah Papua Barat di Sorong, Jumat.
Dia mengatakan bahwa dari sisi lapangan usaha sektor industri pengolahan dengan shere terbatas 23, 89 persen mengalami kontraksi -9, 79 persen.
Pertumbuhan tertinggi di sektor transportasi dan pergudangan dengan shere 2, 61 persen tumbuh 13, 18 persen.
Ia menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat masih didominasi pada sektor jasa dan perdagangan sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk terus mendorong peningkatan ekonomi.
Guna mendorong perekonomian di Papua Barat, kata dia, sektor jasa harus dipulihkan dengan mendorong ekspor komoditas lokal.
Ditambahkan bahwa untuk mendorong perekonomian di Papua Barat, direncanakan melalui Kementrian Perindustrian akan membangun industri Petrokimia di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Saya harapkan dengan infrastruktur pelabuhan yang sudah bagus pemerintah daerah dapat mendorong produk-produk pertanian untuk diekspor ke luar," tambah dia.
Baca juga: Airlangga sebut pemulihan ekonomi di Papua Barat perlu didorong
Baca juga: Airlangga : Kartu Prakerja dukung pertumbuhan ekonomi Papua Barat
Baca juga: Program ekonomi hijau Papua Barat tak lagi dapat dukungan Inggris
Baca juga: Papua Barat siap genjot pertumbuhan ekonomi tahun 2021
"Pertumbuhan ekonomi Papua Barat -2,39 persen terendah di seluruh wilayah Indonesia dan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat," kata Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi dengan pemerintah Papua Barat di Sorong, Jumat.
Dia mengatakan bahwa dari sisi lapangan usaha sektor industri pengolahan dengan shere terbatas 23, 89 persen mengalami kontraksi -9, 79 persen.
Pertumbuhan tertinggi di sektor transportasi dan pergudangan dengan shere 2, 61 persen tumbuh 13, 18 persen.
Ia menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat masih didominasi pada sektor jasa dan perdagangan sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk terus mendorong peningkatan ekonomi.
Guna mendorong perekonomian di Papua Barat, kata dia, sektor jasa harus dipulihkan dengan mendorong ekspor komoditas lokal.
Ditambahkan bahwa untuk mendorong perekonomian di Papua Barat, direncanakan melalui Kementrian Perindustrian akan membangun industri Petrokimia di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Saya harapkan dengan infrastruktur pelabuhan yang sudah bagus pemerintah daerah dapat mendorong produk-produk pertanian untuk diekspor ke luar," tambah dia.
Baca juga: Airlangga sebut pemulihan ekonomi di Papua Barat perlu didorong
Baca juga: Airlangga : Kartu Prakerja dukung pertumbuhan ekonomi Papua Barat
Baca juga: Program ekonomi hijau Papua Barat tak lagi dapat dukungan Inggris
Baca juga: Papua Barat siap genjot pertumbuhan ekonomi tahun 2021
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: