Level penyebaran kasus COVID-19 di Sumsel turun signifikan
3 September 2021 18:24 WIB
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau pembukaan Museum Balaputra Dewa, Palembang yang kembali dibuka untuk umum dengan kepatuhan protokol kesehatan. (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21)
Sumatera Selatan (ANTARA) - Level penyebaran kasus COVID-19 di Sumatera Selatan mengalami penurunan yang signifikan terhitung selama Agustus sampai September ini.
Dari 17 kabupaten/kota di provinsi ini, ada 11 daerah yang berada dalam zona kuning atau penyebaran rendah sedangkan enam daerah lagi dalam zona penyebaran sedang atau oranye.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan penurunan level penyebaran tersebut merupakan hasil positif dengan adanya peran aktif masyarakat yang sudah membantu program pemerintah dalam menanggulangi COVID-19.
“Saya sangat apresiasi, ada banyak dukungan masyarakat untuk menaati dan membantu secara sukarela program pemerintah (penanggulangan COVID-19),” kata dia.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di OKU Sumsel bertambah 32 orang
Baca juga: Keterisian ruang ICU COVID-19 RSMH Palembang masih 90 persen
Membaiknya kondisi atas penyebaran COVID-19 ini tumbuh seiring dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirinya ke pusat pelayanan kesehatan.
Sekaligus tidak sedikit masyarakat baik secara individu ataupun kelompok yang secara sukarela mensukseskan skema vaksinasi.
“Mulai dari anak-anak, lansia, ibu mengandung semua melakukan vaksinasi. Dan tanpa mengesampingkan prokes tentunya,” ujarnya.
Lalu peran aktif dari setiap forkopimda lintas sektoral dan kepala daerah setiap kabupaten kota juga mempengaruhi penurunan penyebaran kasus COVID-19 tersebut sehingga kondisi sosial-ekonomi Sumatera Selatan mampu bangkit dan semakin membaik.
“Pertahankan dan tentunya harus ditingkatkan jangan cepat puas,” ujarnya.
Namun meskipun demikian, ia menyadari Sumatera Selatan saat ini masih dihadapkan dengan tantangan ketersediaan vaksin. Dimana ketersediaan vaksin tidak berbanding dengan target sasaran yakni 6,4 juta penduduk.
Untuk itu, saat ini pihaknya terus melobi pemerintah pusat supaya memenuhi kebutuhan vaksin tersebut.
“Bila perlu Sumsel cukupi vaksin secara mandiri,” ujarnya lagi.
Berdasarkan peta penyebaran COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 per Kamis (2/9) bertambah 82 kasus sehingga secara total menjadi 58.138 kasus jumlah tersebut lebih baik dibandingkan Juli sampai awal Agustus yang rata-rata 1.000 sampai 1.800 per hari.
Kasus sembuh bertambah 650 orang dengan kumulatif 53.265, meninggal dunia 12 dengan kumulatif 2.917 kasus.
Saat ini tercatat ada 11 kabupaten kota dalam zona kuning atau penyebaran rendah, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin (2.896 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.687 kasus, dan meninggal 138 kasus), Lahat (2.444 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.297 kasus, dan meninggal 128 kasus), Banyuasin (3.076 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.869 kasus, dan meninggal 151 kasus).
Berikutnya, Ogan Komering Ulu (798 kasus konfirmasi positif, sembuh 647 kasus, dan meninggal 94 kasus), Musi Rawas Utara (782 kasus konfirmasi positif, sembuh 51 kasus, dan meninggal 729 kasus), Ogan Komering Ulu Selatan (662 kasus konfirmasi positif, sembuh 551 kasus, dan meninggal 81 kasus), Empat Lawang (305 kasus konfirmasi positif, sembuh 32 kasus, dan meninggal 225 kasus), Musi Rawas (2.404 kasus konfirmasi positif, sembuh 84 kasus, dan meninggal 84 kasus), Ogan Ilir (1.222 kasus konfirmasi positif, sembuh 83 kasus, dan meninggal 1.064 kasus).
Lalu, Kota Pagaralam (716 kasus konfirmasi positif, sembuh 654 kasus, dan meninggal 44 kasus), Lubuklinggau (3.027 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.898 kasus, dan meninggal 79 kasus).
Adapun zona oranye atau penyebaran sedang berada di Kota Palembang (29.794 kasus konfirmasi positif, sembuh 27.521 kasus, dan meninggal 1.131 kasus), Ogan Komering Ilir (755 kasus konfirmasi positif, sembuh 89 kasus, dan meninggal 596 kasus).
Lalu, Muara Enim (3769 kasus konfirmasi positif, sembuh 4.424 kasus, dan meninggal 228 kasus), Kota Prabumulih (2.210 kasus konfirmasi positif, sembuh 1.943 kasus, dan meninggal 178 kasus).
Kemudian, Ogan Komering Ulu Timur (2.446 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.117 kasus, dan meninggal 247 kasus), Penukal Abab Lematang Ilir (793 kasus konfirmasi positif, sembuh 706 kasus, dan meninggal 78 kasus).
"Kita juga mencatat ada penurunan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit 33 se Sumatera Selatan saat ini hanya 18 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy.
Rincian keterisian tempat tidur ICU COVID-19 diantaranya 36 persen dari 249 tempat tidur yang di sediakan dan keterisian tempat tidur Isolasi COVID-19 persen dari 3.153 yang disediakan.
"Meski melandai, kami tetap berharap masyarakat dan semua pihak terkait tetap memaksimalkan protokol kesehatan," ucapnya.*
Baca juga: Sumatera Selatan minta tambahan vaksin COVID-19
Baca juga: Tren positif, kasus sembuh dari COVID-19 di Sumsel tambah 698 orang
Dari 17 kabupaten/kota di provinsi ini, ada 11 daerah yang berada dalam zona kuning atau penyebaran rendah sedangkan enam daerah lagi dalam zona penyebaran sedang atau oranye.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan penurunan level penyebaran tersebut merupakan hasil positif dengan adanya peran aktif masyarakat yang sudah membantu program pemerintah dalam menanggulangi COVID-19.
“Saya sangat apresiasi, ada banyak dukungan masyarakat untuk menaati dan membantu secara sukarela program pemerintah (penanggulangan COVID-19),” kata dia.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di OKU Sumsel bertambah 32 orang
Baca juga: Keterisian ruang ICU COVID-19 RSMH Palembang masih 90 persen
Membaiknya kondisi atas penyebaran COVID-19 ini tumbuh seiring dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirinya ke pusat pelayanan kesehatan.
Sekaligus tidak sedikit masyarakat baik secara individu ataupun kelompok yang secara sukarela mensukseskan skema vaksinasi.
“Mulai dari anak-anak, lansia, ibu mengandung semua melakukan vaksinasi. Dan tanpa mengesampingkan prokes tentunya,” ujarnya.
Lalu peran aktif dari setiap forkopimda lintas sektoral dan kepala daerah setiap kabupaten kota juga mempengaruhi penurunan penyebaran kasus COVID-19 tersebut sehingga kondisi sosial-ekonomi Sumatera Selatan mampu bangkit dan semakin membaik.
“Pertahankan dan tentunya harus ditingkatkan jangan cepat puas,” ujarnya.
Namun meskipun demikian, ia menyadari Sumatera Selatan saat ini masih dihadapkan dengan tantangan ketersediaan vaksin. Dimana ketersediaan vaksin tidak berbanding dengan target sasaran yakni 6,4 juta penduduk.
Untuk itu, saat ini pihaknya terus melobi pemerintah pusat supaya memenuhi kebutuhan vaksin tersebut.
“Bila perlu Sumsel cukupi vaksin secara mandiri,” ujarnya lagi.
Berdasarkan peta penyebaran COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 per Kamis (2/9) bertambah 82 kasus sehingga secara total menjadi 58.138 kasus jumlah tersebut lebih baik dibandingkan Juli sampai awal Agustus yang rata-rata 1.000 sampai 1.800 per hari.
Kasus sembuh bertambah 650 orang dengan kumulatif 53.265, meninggal dunia 12 dengan kumulatif 2.917 kasus.
Saat ini tercatat ada 11 kabupaten kota dalam zona kuning atau penyebaran rendah, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin (2.896 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.687 kasus, dan meninggal 138 kasus), Lahat (2.444 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.297 kasus, dan meninggal 128 kasus), Banyuasin (3.076 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.869 kasus, dan meninggal 151 kasus).
Berikutnya, Ogan Komering Ulu (798 kasus konfirmasi positif, sembuh 647 kasus, dan meninggal 94 kasus), Musi Rawas Utara (782 kasus konfirmasi positif, sembuh 51 kasus, dan meninggal 729 kasus), Ogan Komering Ulu Selatan (662 kasus konfirmasi positif, sembuh 551 kasus, dan meninggal 81 kasus), Empat Lawang (305 kasus konfirmasi positif, sembuh 32 kasus, dan meninggal 225 kasus), Musi Rawas (2.404 kasus konfirmasi positif, sembuh 84 kasus, dan meninggal 84 kasus), Ogan Ilir (1.222 kasus konfirmasi positif, sembuh 83 kasus, dan meninggal 1.064 kasus).
Lalu, Kota Pagaralam (716 kasus konfirmasi positif, sembuh 654 kasus, dan meninggal 44 kasus), Lubuklinggau (3.027 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.898 kasus, dan meninggal 79 kasus).
Adapun zona oranye atau penyebaran sedang berada di Kota Palembang (29.794 kasus konfirmasi positif, sembuh 27.521 kasus, dan meninggal 1.131 kasus), Ogan Komering Ilir (755 kasus konfirmasi positif, sembuh 89 kasus, dan meninggal 596 kasus).
Lalu, Muara Enim (3769 kasus konfirmasi positif, sembuh 4.424 kasus, dan meninggal 228 kasus), Kota Prabumulih (2.210 kasus konfirmasi positif, sembuh 1.943 kasus, dan meninggal 178 kasus).
Kemudian, Ogan Komering Ulu Timur (2.446 kasus konfirmasi positif, sembuh 2.117 kasus, dan meninggal 247 kasus), Penukal Abab Lematang Ilir (793 kasus konfirmasi positif, sembuh 706 kasus, dan meninggal 78 kasus).
"Kita juga mencatat ada penurunan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit 33 se Sumatera Selatan saat ini hanya 18 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy.
Rincian keterisian tempat tidur ICU COVID-19 diantaranya 36 persen dari 249 tempat tidur yang di sediakan dan keterisian tempat tidur Isolasi COVID-19 persen dari 3.153 yang disediakan.
"Meski melandai, kami tetap berharap masyarakat dan semua pihak terkait tetap memaksimalkan protokol kesehatan," ucapnya.*
Baca juga: Sumatera Selatan minta tambahan vaksin COVID-19
Baca juga: Tren positif, kasus sembuh dari COVID-19 di Sumsel tambah 698 orang
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: