IHSG akhir pekan menguat, terkerek kenaikan bursa saham global
3 September 2021 09:58 WIB
Ilustrasi - Seorang calon investor merekam dengan telepon selularnya data pada layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka menguat, seiring kenaikan bursa saham global.
IHSG dibuka naik 7,4 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.085,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 meningkat 1,85 poin atau 0,21 persen ke posisi 864,71.
"Rilis data ekonomi memberi sinyal bahwa pasar tenaga kerja AS perlahan mulai pulih dari krisis akibat pandemi COVID-19," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran atau initial jobless claims mencapai 340.000 klaim untuk minggu yang berakhir 28 Agustus, lebih rendah dari ekspektasi 345.000 klaim dan turun dari angka pada minggu sebelumnya 354.000 klaim.
Baca juga: Wall Street menguat, S&P dan Nasdaq pertahankan rekor penutupan
Sedangkan jumlah orang yang telah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama dua minggu beruntun (continuing claims) mencapai 2,75 juta klaim untuk minggu yang berakhir 21 Agustus, lebih rendah dari estimasi 2,81 juta klaim dan angka pada minggu sebelumnya 2,91 juta klaim.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik lebih dari 1 dolar AS per barel didorong oleh optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi global di tengah pandemi COVID-19. Itu terlihat dari keputusan negara penghasil minyak dan Rusia (OPEC+) yang menaikkan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2022.
Selain itu, data dari Energy Information Administration (EIA) memperlihatkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel minggu lalu, lebih besar dari ekspektasi dan penyimpanan berada pada level terendah sejak September 2019.
Baca juga: Harga minyak naik, ditopang persediaan AS turun dan keputusan OPEC+
Fokus perhatian investor tentunya tertuju pada rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) nanti malam dengan ekonomi AS diramalkan menambah 725.000 pekerja bulan lalu setelah merekrut 943.000 pekerja pada Juli.
Tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,2 persen dari 5,4 persen pada Juli. Rata-rata upah per jam (average hourly earnings) diyakini akan tumbuh 0,3 persen (mom) atau 4 persen (yoy) pada Agustus.
Selain data NFP, investor juga akan menantikan rilis data Caixin/Markit Services PMI China untuk Augustus dan rilis data penjualan ritel Juli Australia.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 130,42 poin atau 0,46 persen ke 28.673,93, indeks Hang Seng turun 145,21 poin atau 0,56 persen ke 25.945,22, dan indeks Straits Times terkoreksi 9,06 poin atau 0,29 persen ke 3.079,78.
Baca juga: Saham China dibuka naik, investor berharap kebijakan lanjutan Beijing
Baca juga: Saham Australia naik, terkerek penguatan sektor tambang dan energi
IHSG dibuka naik 7,4 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.085,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 meningkat 1,85 poin atau 0,21 persen ke posisi 864,71.
"Rilis data ekonomi memberi sinyal bahwa pasar tenaga kerja AS perlahan mulai pulih dari krisis akibat pandemi COVID-19," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran atau initial jobless claims mencapai 340.000 klaim untuk minggu yang berakhir 28 Agustus, lebih rendah dari ekspektasi 345.000 klaim dan turun dari angka pada minggu sebelumnya 354.000 klaim.
Baca juga: Wall Street menguat, S&P dan Nasdaq pertahankan rekor penutupan
Sedangkan jumlah orang yang telah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama dua minggu beruntun (continuing claims) mencapai 2,75 juta klaim untuk minggu yang berakhir 21 Agustus, lebih rendah dari estimasi 2,81 juta klaim dan angka pada minggu sebelumnya 2,91 juta klaim.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik lebih dari 1 dolar AS per barel didorong oleh optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi global di tengah pandemi COVID-19. Itu terlihat dari keputusan negara penghasil minyak dan Rusia (OPEC+) yang menaikkan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2022.
Selain itu, data dari Energy Information Administration (EIA) memperlihatkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel minggu lalu, lebih besar dari ekspektasi dan penyimpanan berada pada level terendah sejak September 2019.
Baca juga: Harga minyak naik, ditopang persediaan AS turun dan keputusan OPEC+
Fokus perhatian investor tentunya tertuju pada rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) nanti malam dengan ekonomi AS diramalkan menambah 725.000 pekerja bulan lalu setelah merekrut 943.000 pekerja pada Juli.
Tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,2 persen dari 5,4 persen pada Juli. Rata-rata upah per jam (average hourly earnings) diyakini akan tumbuh 0,3 persen (mom) atau 4 persen (yoy) pada Agustus.
Selain data NFP, investor juga akan menantikan rilis data Caixin/Markit Services PMI China untuk Augustus dan rilis data penjualan ritel Juli Australia.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 130,42 poin atau 0,46 persen ke 28.673,93, indeks Hang Seng turun 145,21 poin atau 0,56 persen ke 25.945,22, dan indeks Straits Times terkoreksi 9,06 poin atau 0,29 persen ke 3.079,78.
Baca juga: Saham China dibuka naik, investor berharap kebijakan lanjutan Beijing
Baca juga: Saham Australia naik, terkerek penguatan sektor tambang dan energi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: