Himbara pertegas komitmen dukung percepatan pemulihan ekonomi RI
3 September 2021 09:23 WIB
Himbara terus berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah dalam upaya membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19. ANTARA/HO-BRI/pri.
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) terus berkomitmen mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah dalam upaya membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang dampak pandemi COVID-19.
Berbagai program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM), dan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ketua Himbara yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, seluruh kebijakan dan stimulus pemerintah termasuk bansos berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen (yoy).
Baca juga: Himbara: Ekonomi 7,07 persen hasil orkestrasi kebijakan yang baik
"Oleh karenanya, kami berkomitmen akan terus mendukung berbagai program pemerintah agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut," ujar Sunarso.
Berbagai stimulus dan bantuan pemerintah itu meningkatkan optimisme Himbara untuk terus mencatatkan kinerja positif pada semester II 2021.
Hingga akhir kuartal II 2021 tercatat Himbara telah menyalurkan kredit senilai Rp2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4 persen (yoy) dengan dana pihak ketiga senilai Rp2.948.78 triliun atau tumbuh 8,7 persen (yoy). Sementara itu aset Himbara tercatat sebesar Rp. 3.904,30 triliun atau tumbuh 7,7 persen (yoy).
Kemudian hingga akhir Juli 2021 Himbara telah menyalurkan program pemerintah baik program sembako, PKH, dan BPUM, kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan dengan angka Rp37,8 triliun dengan rincian program sembako Rp15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima, dan BPUM senilai Rp11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.
Baca juga: Ekonomi 7,07 persen, Dirut Bank Himbara siap jaga momentum pertumbuhan
Khusus untuk BRI, Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong berbagai bantuan untuk memulihkan UMKM yang merupakan bisnis utama BRI. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama antar pihak agar kondisi ekonomi terus membaik.
Hingga akhir Juli 2021 tercatat BRI telah menyalurkan program sembako senilai Rp3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH senilai Rp6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM, dan menyalurkan BPUM senilai Rp11,62 triliun kepada 7,5 juta pelaku UMKM.
"Upaya mendorong UMKM agar terus berkembang dan bertahan di tengah kesulitan akibat pandemi COVID-19 harus dilakukan dengan mengandalkan sinergi antar pihak. Penyaluran tiga jenis stimulus dari pemerintah selama ini, yakni government spending, government investment dan government guarantee, sebenarnya sudah cukup membantu menggerakkan perekonomian nasional dan pelaku UMKM," kata Dirut BRI (Persero) Sunarso.
Baca juga: BRI salurkan bansos sembako bagi 10,7 juta KPM dan 3,7 juta PKH
Berbagai program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM), dan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ketua Himbara yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, seluruh kebijakan dan stimulus pemerintah termasuk bansos berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen (yoy).
Baca juga: Himbara: Ekonomi 7,07 persen hasil orkestrasi kebijakan yang baik
"Oleh karenanya, kami berkomitmen akan terus mendukung berbagai program pemerintah agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut," ujar Sunarso.
Berbagai stimulus dan bantuan pemerintah itu meningkatkan optimisme Himbara untuk terus mencatatkan kinerja positif pada semester II 2021.
Hingga akhir kuartal II 2021 tercatat Himbara telah menyalurkan kredit senilai Rp2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4 persen (yoy) dengan dana pihak ketiga senilai Rp2.948.78 triliun atau tumbuh 8,7 persen (yoy). Sementara itu aset Himbara tercatat sebesar Rp. 3.904,30 triliun atau tumbuh 7,7 persen (yoy).
Kemudian hingga akhir Juli 2021 Himbara telah menyalurkan program pemerintah baik program sembako, PKH, dan BPUM, kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan dengan angka Rp37,8 triliun dengan rincian program sembako Rp15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima, dan BPUM senilai Rp11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.
Baca juga: Ekonomi 7,07 persen, Dirut Bank Himbara siap jaga momentum pertumbuhan
Khusus untuk BRI, Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong berbagai bantuan untuk memulihkan UMKM yang merupakan bisnis utama BRI. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama antar pihak agar kondisi ekonomi terus membaik.
Hingga akhir Juli 2021 tercatat BRI telah menyalurkan program sembako senilai Rp3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH senilai Rp6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM, dan menyalurkan BPUM senilai Rp11,62 triliun kepada 7,5 juta pelaku UMKM.
"Upaya mendorong UMKM agar terus berkembang dan bertahan di tengah kesulitan akibat pandemi COVID-19 harus dilakukan dengan mengandalkan sinergi antar pihak. Penyaluran tiga jenis stimulus dari pemerintah selama ini, yakni government spending, government investment dan government guarantee, sebenarnya sudah cukup membantu menggerakkan perekonomian nasional dan pelaku UMKM," kata Dirut BRI (Persero) Sunarso.
Baca juga: BRI salurkan bansos sembako bagi 10,7 juta KPM dan 3,7 juta PKH
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: