Kemenkes kejar 2 juta dosis suntikan per hari
2 September 2021 22:37 WIB
Ilustrasi - Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke salah satu penerima vaksin di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (23/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengejar pencapaian target 2 juta dosis vaksinasi COVID-19 per hari pada September 2021 dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
"Kita mengupayakan target 2 juta dosis per hari bisa tercapai," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemekes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wapres dorong vaksinasi di pesantren capai 100 persen
Menurut Nadia strategi untuk mencapai target tersebut ditempuh dengan melibatkan unsur TNI, Polri, swasta, ormas, dan organisasi keagamaan.
Siti Nadia mengatakan vaksin COVID-19 itu akan didistribusikan ke seluruh provinsi. "Daerah bisa menentukan prioritas sasaran," katanya.
Mengenai daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau, kata Nadia, pemerintah akan dibantu oleh personel TNI dan Polri.
Menurut Nadia pemerintah telah memiliki stok vaksin yang aman. "Saat ini di daerah setidaknya ada 17 juta dosis yang beredar dan pekan ini ada 4 juta vaksin Sinovac yang akan didistribusikan," katanya.
Baca juga: 36.859.401 warga Indonesia sudah dapat vaksin dosis ke dua
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan distribusi vaksin COVID-19 berdasarkan alokasi dan permintaan dari Kemenkes. Bio Farma terus berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mendistribusikan sesuai prioritas dan sasaran daerah yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan pendistribusian vaksin tetap harus mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sejak Januari hingga akhir Agustus 2021, Bio Farma sudah mendistribusikan 129.891,072 dosis ke seluruh provinsi," katanya.
Selama Agustus, kata Bambang, Bio Farma sudah mendistribusikan kurang lebih 42.860.100 dosis. Berlanjut pada 1 September, Bio Farma mendistribusikan sebanyak 3.064.640 dosis ke 32 provinsi.
Baca juga: Indonesia terima 500 ribu vaksin COVID-19 dari Australia
Per September, kata Bambang, Bio Farma siap mengirim 18 juta dosis vaksin ke seluruh provinsi. "Kemudian pada bulan ini akan ada tambahan pasokan vaksin dari produksi Bio Farma sebanyak 23.280.000 dosis dan juga tambahan produk jadi vaksin CoronoVac sebanyak 25 juta dosis.
"Itu belum termasuk tambahan vaksin dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral, maupun donasi bilateral lainnya yang akan datang juga pada September," katanya.
Bambang memperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia pada September bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis. Kedatangan bulan September diawali dengan masuknya vaksin AstraZeneca skema bilateral pada tanggal 1 September 2021 sebanyak 583.400 dosis.
Dengan begitu, total vaksin COVID-19 yang sudah tersedia dan didistribusikan di Indonesia sebanyak 217.936.360 dosis sampai akhir Agustus 2021. Rinciannya dalam bentuk bulk 153.900.280 dosis dan produk jadi 64.036.080 dosis.
"Kita mengupayakan target 2 juta dosis per hari bisa tercapai," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemekes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wapres dorong vaksinasi di pesantren capai 100 persen
Menurut Nadia strategi untuk mencapai target tersebut ditempuh dengan melibatkan unsur TNI, Polri, swasta, ormas, dan organisasi keagamaan.
Siti Nadia mengatakan vaksin COVID-19 itu akan didistribusikan ke seluruh provinsi. "Daerah bisa menentukan prioritas sasaran," katanya.
Mengenai daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau, kata Nadia, pemerintah akan dibantu oleh personel TNI dan Polri.
Menurut Nadia pemerintah telah memiliki stok vaksin yang aman. "Saat ini di daerah setidaknya ada 17 juta dosis yang beredar dan pekan ini ada 4 juta vaksin Sinovac yang akan didistribusikan," katanya.
Baca juga: 36.859.401 warga Indonesia sudah dapat vaksin dosis ke dua
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan distribusi vaksin COVID-19 berdasarkan alokasi dan permintaan dari Kemenkes. Bio Farma terus berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mendistribusikan sesuai prioritas dan sasaran daerah yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan pendistribusian vaksin tetap harus mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sejak Januari hingga akhir Agustus 2021, Bio Farma sudah mendistribusikan 129.891,072 dosis ke seluruh provinsi," katanya.
Selama Agustus, kata Bambang, Bio Farma sudah mendistribusikan kurang lebih 42.860.100 dosis. Berlanjut pada 1 September, Bio Farma mendistribusikan sebanyak 3.064.640 dosis ke 32 provinsi.
Baca juga: Indonesia terima 500 ribu vaksin COVID-19 dari Australia
Per September, kata Bambang, Bio Farma siap mengirim 18 juta dosis vaksin ke seluruh provinsi. "Kemudian pada bulan ini akan ada tambahan pasokan vaksin dari produksi Bio Farma sebanyak 23.280.000 dosis dan juga tambahan produk jadi vaksin CoronoVac sebanyak 25 juta dosis.
"Itu belum termasuk tambahan vaksin dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral, maupun donasi bilateral lainnya yang akan datang juga pada September," katanya.
Bambang memperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia pada September bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis. Kedatangan bulan September diawali dengan masuknya vaksin AstraZeneca skema bilateral pada tanggal 1 September 2021 sebanyak 583.400 dosis.
Dengan begitu, total vaksin COVID-19 yang sudah tersedia dan didistribusikan di Indonesia sebanyak 217.936.360 dosis sampai akhir Agustus 2021. Rinciannya dalam bentuk bulk 153.900.280 dosis dan produk jadi 64.036.080 dosis.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: