Program Kampus Mengajar bantu tingkatkan literasi dan numerasi siswa
2 September 2021 20:16 WIB
Tangkapan layar Sekretaris Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Paristiyanti Nurwardani di Jakarta, Kamis (2/9/2021). ANTARA/Humas Diktiristek
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Paristiyanti Nurwardani mengatakan Kampus Mengajar membantu meningkatkan literasi dan numerasi siswa di Tanah Air.
“Program Kampus Mengajar saat ini diikuti oleh sebanyak 22.000 mahasiswa yang sedang menjalankan Kampus Mengajar tersebar di berbagai SD dan SMP di seluruh Indonesia. Melalui program ini, para mahasiswa peserta Kampus Mengajar akan membantu pembelajaran berupa literasi dan numerasi pada para guru dan siswa di sekolah,” ujar Paris dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA), negara Indonesia masih sangat rendah dan terus menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para mahasiswa Kampus Mengajar melakukan uji coba modeling berupa pendampingan kepada para siswa di SMP dengan model High Order Thinking Skill (HOTS).
“Kami ingin membangun budaya baca, budaya berhitung dan daya berpikir kritis. Begitu juga model soal HOTS kami cobakan pada beberapa ribu mahasiswa kita, agar mengajar di SMP dan membuatnya menjadi budaya baru di SMP,” terang dia.
Baca juga: 22.000 mahasiswa disebar ke 491 daerah dalam Program Kampus Mengajar
Baca juga: Kemendikbudristek : Kampus Mengajar perlu bagi perkembangan pendidikan
Kemendikbudristek sudah menyiapkan 77.000 mahasiswa untuk melakukan berbagai macam kegiatan Kampus Merdeka. Meskipun dari delapan aktivitas Kampus Merdeka tersebut, lanjut Paris, belum semuanya dilakukan implementasinya.
Adapun program Kampus Mengajar yang merupakan bagian Kampus Merdeka, sedang diikuti oleh sebanyak 22.000 mahasiswa yang sedang menjalankan Kampus Mengajar tersebar di berbagai SD dan SMP di seluruh Indonesia. Melalui program itu, para mahasiswa peserta Kampus Mengajar akan membantu pembelajaran berupa literasi dan numerasi kepada para guru dan siswa di sekolah.
Baca juga: Kemendikbudristek kembali buka program Kampus Mengajar angkatan kedua
Baca juga: Mahasiswa semester enam bisa ikuti Kampus Mengajar
Baca juga: Mahasiswa ikut program Kampus Mengajar dapat biaya hidup dan UKT
“Program Kampus Mengajar saat ini diikuti oleh sebanyak 22.000 mahasiswa yang sedang menjalankan Kampus Mengajar tersebar di berbagai SD dan SMP di seluruh Indonesia. Melalui program ini, para mahasiswa peserta Kampus Mengajar akan membantu pembelajaran berupa literasi dan numerasi pada para guru dan siswa di sekolah,” ujar Paris dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA), negara Indonesia masih sangat rendah dan terus menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para mahasiswa Kampus Mengajar melakukan uji coba modeling berupa pendampingan kepada para siswa di SMP dengan model High Order Thinking Skill (HOTS).
“Kami ingin membangun budaya baca, budaya berhitung dan daya berpikir kritis. Begitu juga model soal HOTS kami cobakan pada beberapa ribu mahasiswa kita, agar mengajar di SMP dan membuatnya menjadi budaya baru di SMP,” terang dia.
Baca juga: 22.000 mahasiswa disebar ke 491 daerah dalam Program Kampus Mengajar
Baca juga: Kemendikbudristek : Kampus Mengajar perlu bagi perkembangan pendidikan
Kemendikbudristek sudah menyiapkan 77.000 mahasiswa untuk melakukan berbagai macam kegiatan Kampus Merdeka. Meskipun dari delapan aktivitas Kampus Merdeka tersebut, lanjut Paris, belum semuanya dilakukan implementasinya.
Adapun program Kampus Mengajar yang merupakan bagian Kampus Merdeka, sedang diikuti oleh sebanyak 22.000 mahasiswa yang sedang menjalankan Kampus Mengajar tersebar di berbagai SD dan SMP di seluruh Indonesia. Melalui program itu, para mahasiswa peserta Kampus Mengajar akan membantu pembelajaran berupa literasi dan numerasi kepada para guru dan siswa di sekolah.
Baca juga: Kemendikbudristek kembali buka program Kampus Mengajar angkatan kedua
Baca juga: Mahasiswa semester enam bisa ikuti Kampus Mengajar
Baca juga: Mahasiswa ikut program Kampus Mengajar dapat biaya hidup dan UKT
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: