Serang (ANTARA) - Polda Banten bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten menggelar penyuluhan dalam rangka mencegah terjadinya paham-paham terorisme, radikalisme, dan intoleransi di Provinsi Banten, di Rupatama Polda Banten, di Serang, Kamis.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten, Amas Tajuddin, mengatakan, Banten masih potensial tempat tumbuh kembang gerakan faham radikal terorisme, didukung gerakan Salafi Wahabi dan simpatisan para pengusung khilafah yang terpetakan berada di kabupaten/kota se Banten

"Gerakan yang berafiliasi dan menyusfi kehidupan masyarakat memprovokasi untuk merongrong wibawa pemerintah agar terus melemah dan diperlemah memanfaatkan setiap situasi dan membuat narasi keagamaan menjual ayat ayat politik menghasut agar indonesia bubar, ini ada di Kota Serang. Ini yang harus segera dilakukan penegakan hukum," kata dia.

Baca juga: Divhumas Polri perkuat sosialisasi tangkal terorisme di Kampar

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan FKPT Banten untuk menangkal berkembangnya faham tersebut, diantaranya melakukan sosialisasi dan penggalangan bersama aparat Polri dan pemerintah daerah agar masyarakat terhindar dari provokasi/

"Upaya kita dalam menanggulangi paham radikalisme dan terorisme dengan cara membangun sinergitas elemen masyarakat untuk bersama cegah dini faham radikal terorisme," kata dia.

Baca juga: Pemerhati: Tangkal hoaks melalui narasi cerdas

Selain itu, kata dia, melakukan penguatan kapasitas melalui rumah ibadah, sekolah, dan lingkungan. Melaksanakan kegiatan sosialisasi publik tentang cegah terorisme melalui kesempatan media serta menyampaikan pesan dakwah berwawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat juga membangun sinergitas dan kerjasama aparat Kepolisian dan TNI dalam upaya pencegahan itu.

Sementara Dirbinmas Polda Banten, Komisaris Besar Polisi Riky Yanuarfi, mengatakan, dalam pencegahan paham radikalisme menjadi tugas dan tanggung jawab bersama dari semua pihak serta peran dari tokoh masyarakat sangatlah dibutuhkan.

Baca juga: Bahaya intoleransi dan pentingnya moderasi beragama

"Paham radikalisme tersebut dapat kita cegah mulai dari pembentukan pola pikir contohnya kegiatan penyuluhan, FGD, membentuk kesepakatan bersama, mengikuti seminar-seminar keagamaan dan juga melalui pola kerja sama dan kemitraan Polri dengan ormas-ormas maupun tokoh masyarakat," kata dia.