Chris John Perlu Dukungan Psikolog
7 Desember 2010 10:42 WIB
Juara dunia kelas bulu versi WBA, Chris John (kanan) melancarkan pukulan ke arah lawannya Petinju Argentina Fernando Saucedo dalam pertandingan perebutan sabuk juara kelas bulu WBA di lapangan Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (5/12) . (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Chris John perlu dukungan psikolog saat mempersiapkan diri tampil diatas ring selain pelatih dan manajer agar mampu meredam emosi dan mampu memiliki pukulan mematikan (Killing punch).
"Mempersiapkan petinju bisa tampil maksimal sekelas Chris John diperlukan kerjasama tim yaitu petinju, pelatih, manajer, dokter dan ahli psikolog,"kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Menpora, James Tangkudung di Jakarta, Selasa.
James menegaskan, menyimak pertarungan Chris John lawan Fernando Soucedo (Argentina) Minggu (5/12), petinju asal Banjarnegara itu emosinya sempat terpancing lawan mulai ronde sembilan.
Chris John yang sulit mengandalkan emosinya sempat merubah gaya bertarungnya dari counter boxer menjadi fighter. Padahal gaya fighter seharusnya dimiliki oleh Fernando.
Namun keberuntungan masih memihak pada Chris John. Walau pertahanannya sering terbuka, namun Fernando tidak bisa memanfaatkan untuk melontarkan pukulan kerasnya.
Dengan begitu jelas dia, Chris John terhindar oleh pukulan keras lawan. Chris John yang emosinya sudah terkuras, juga melontarkan pukulan kurang akurat memasuki ronde sepuluh dan 11. Tindakan itu menguras tenaga dan merugikan Chris John.
Fernando yang tidak dapat memanfaatkan peluang emas fisiknya mulai terkuras habis. Sebagai petinju tahan pukul, hanya dapat menghindar dan meledek lawan. Memasuki ronde ke 12 hanya bisa bertahan. Sedang Chris John yang tenaganya sudah terkuras juga tidak dapat memukul KO lawan.
Mulai ronde pertama hingga ketujuh Chris John mengumpulkan nilai telak dan akhirnya setelah ronde 12 berakhir dinyatakan menang angka oleh tiga wasit hakim.
(ANT/A024)
"Mempersiapkan petinju bisa tampil maksimal sekelas Chris John diperlukan kerjasama tim yaitu petinju, pelatih, manajer, dokter dan ahli psikolog,"kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Menpora, James Tangkudung di Jakarta, Selasa.
James menegaskan, menyimak pertarungan Chris John lawan Fernando Soucedo (Argentina) Minggu (5/12), petinju asal Banjarnegara itu emosinya sempat terpancing lawan mulai ronde sembilan.
Chris John yang sulit mengandalkan emosinya sempat merubah gaya bertarungnya dari counter boxer menjadi fighter. Padahal gaya fighter seharusnya dimiliki oleh Fernando.
Namun keberuntungan masih memihak pada Chris John. Walau pertahanannya sering terbuka, namun Fernando tidak bisa memanfaatkan untuk melontarkan pukulan kerasnya.
Dengan begitu jelas dia, Chris John terhindar oleh pukulan keras lawan. Chris John yang emosinya sudah terkuras, juga melontarkan pukulan kurang akurat memasuki ronde sepuluh dan 11. Tindakan itu menguras tenaga dan merugikan Chris John.
Fernando yang tidak dapat memanfaatkan peluang emas fisiknya mulai terkuras habis. Sebagai petinju tahan pukul, hanya dapat menghindar dan meledek lawan. Memasuki ronde ke 12 hanya bisa bertahan. Sedang Chris John yang tenaganya sudah terkuras juga tidak dapat memukul KO lawan.
Mulai ronde pertama hingga ketujuh Chris John mengumpulkan nilai telak dan akhirnya setelah ronde 12 berakhir dinyatakan menang angka oleh tiga wasit hakim.
(ANT/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: