Jakarta (ANTARA) - Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat (GMM) berlanjut menuju berbagai wilayah di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa, kata seorang pejabat di Sekretariat Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

"Kegiatan ini melibatkan 60 relawan yang terdiri atas 40 dari Satgas di Jakarta dan 20 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) dengan mengendarai 20 mobil triton milik BNPB," kata Tenaga Ahli Kasatgas Penanganan COVID-19 Bigjen Pol Imam Pramukarno usai melepas Tim GMM di Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 Pusat, di Jakarta, Kamis.

Menurut Imam, para relawan akan membagikan masker di kota-kota penting wilayah Pantura mulai dari Kota Cirebon, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, dan Kota Pekalongan.

"Kita akan memberikan empat masker kain kepada setiap orang di titik-titik yang sudah kami tentukan. Yang jelas, titik-titik ini merupakan daerah yang berpotensi kerumunan," ujarnya.

Baca juga: Gerakan Mobil Masker merambah ke wilayah Jawa Barat

Baca juga: Kemarin Gerakan Mobil Masker dimulai, subsidi upah tahap II disalurkan


Menurut Imam, jalur Pantura merupakan wilayah zona merah yang termasuk sebagai wilayah rawan penularan COVID-19.

"Karena itu, selama tiga hari, mulai hari ini hingga Sabtu (4/9), para relawan akan membagikan masker gratis. Para relawan dibekali 80 ribu masker dan disiapkan juga cadangan masker yang dibawa dengan satu unit mobil boks dengan kapasitas 100 ribu masker. Mobil ini diupayakan mendekat daerah sasaran,” ujarnya.

Imam mengatakan lokasi pembagian masker belum berubah, masih ditujukan kepada para pedagang kaki lima kuliner, pedagang pasar tradisional dan tempat-tempat ibadah serta di beberapa wilayah pangkalan ojek online.

Berikut ini titik-titik yang akan didatangi para relawan untuk pembagian masker, antara lain Terminal Harjamukti, PKL Kebon Pelok, Masjid Katiasa, Pasar Harjamukti, Masjid Nurul Amal, PKL Graksan, Pasar dan PKL Perum.

Tim kedua menyisir PKL Bawah Layang, Pegambiran, Pangkalan Ojek, Masjid Agung Cipta Rasa, Kawasan Alun-alun, Kasepuhan, Pasar Kanoman, Wisata Kraton, Kasepuhan, Pusat Grosir Cirebon, Shelter Pendangan, Masjid Raya At Taqara, Shelter PKL Alun-alun.

Lalu, Stasiun Kejaksaan, Pasar Kramat, Markas Kuliner Jalan Cipto, Shelter Jalan Sutomo, Shelter Jalan Sudarsono, Shelter Bima Kuliner, Masjid Majasem, Gua Sunyaragi, Pangkalan Grab dan Ojek Cirebon Super Block, dan Pasar Gunung Sari.

Selain membagikan masker, kata Imam, para relawan juga mengedukasi masyarakat tentang menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam menggunakan masker.

"Ini tidak mudah, butuh keberanian, ketrampilan dan latihan," ujarnya.

Sebelum berangkat, para relawan mendapatkan pelatihan dan arahan bagaimana mereka seharusnya memberikan masker dan bagaimana mengajak masyarakat agar mau menjalankan protokol kesehatan serta menggunakan masker.

Sebelumnya pada Juli 2021, GMM telah menjangkau wilayah DKI Jakarta, kemudian dilanjutkan ke Bekasi, Depok, Tangerang dan wilayah Jawa Barat. Selain itu, di dua wilayah luar Jawa juga sudah dilakukan hal serupa, yakni Aceh dan Pulau Bali.

Setelah wilayah Pantura, GMM bakal berlanjut ke wilayah lain seperti Jawa Timur, Jambi, dan Bangka Belitung.

Gerakan Mobil Masker diharapkan akan memberikan dorongan dan semangat bagi masyarakat yang dituju agar mereka disiplin dan mematuhi protokol kesehatan khususnya dalam pemakaian masker.

Gerakan Mobil Masker ini merupakan bagian dari strategi edukasi, sosialisasi, dan mitigasi menegakkan disiplin prokes terhadap masyarakat.

Diharapkan gerakan ini akan menjadi sebuah langkah penting yang bisa diadaptasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

BNPB dan Satgas Penanganan COVID-19 di seluruh Tanah Air menggaungkan pentingnya memakai masker sebagai bagian dari 3M dengan jargon #PakaiMaskerHargaMati.

"Masker merupakan ‘senjata’ yang ampuh dalam menangkal serangan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19," demikian Imam.*

Baca juga: Gerakan Mobil Masker diluncurkan Kepala BNPB di Provinsi Bali

Baca juga: Gerakan Mobil Masker jangkau daerah penyangga