Sungailiat, Bangka (ANTARA) - PT Timah (Persero) Tbk Bangka Belitung menyalurkan bantuan sebanyak 200 tabung oksigen medis untuk Rumah Sakit Depati Bahrin Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Kepala Bidang Humas dan Komunikasi PT Timah (Persero) Tbk, Anggi Sihaan di Sungailiat, Kamis mengatakan, bantuan 200 tabung oksigen medis yang disalurkan ke Rumah Sakit Depati Bahrin Sungailiat merupakan program sosial perusahaan dalam upaya membantu percepatan penanganan COVID-19.

"Saya berharap bantuan ratusan tabung oksigen itu mampu memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit penerima untuk penanganan pasien COVID-19," jelasnya.

Menurutnya bantuan serupa juga disalurkan di sejumlah daerah seperti Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan dan Belitung. Selama pandemi COVID-19 pihak perusahaan telah menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan di masing-masing daerah.

Baca juga: PT Timah serahkan enam ton oksigen medis bantu RS di Pulau Bangka
Baca juga: Bangka Belitung bentuk isoter di 43 lokasi zona merah COVID-19


Sementara Bupati Bangka Mulkan seusai menerima bantuan oksigen dari PT Timah tersebut mengapresiasi peran aktif PT Timah (Persero) Tbk menyalurkan bantuan 200 tabung oksigen medis.

"Bantuan yang disalurkan PT Timah diharapkan berkelanjutan sehingga kasus COVID-19 yang terjadi hampir dua tahun segera selesai," kata Mulkan.

Menurutnya, penanganan dan pencegahan sebaran COVID-19 harus dilakukan bersama-sama termasuk seluruh lapisan masyarakat dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Baca juga: Satgas catat total 38 bayi di Bangka terpapar COVID-19
Baca juga: 7.032 pasien COVID-19 di Bangka dinyatakan sembuh


Direktur Rumah Sakit Depati Bahrin Sungailiat, Yogi Yamani mengatakan, bantuan ratusan oksigen medis dari PT Timah sangat membantu pemenuhan kebutuhan untuk penanganan pasien COVID-19 meskipun saat ini mengalami penurunan jumlah penggunaan oksigen.

"Pada saat pasien COVID-19 yang dirawat cukup banyak, kebutuhan oksigen mencapai 150 tabung oksigen per hari, namun sekarang turun menjadi 70 tabung per hari," katanya.

Dia berharap, menurunnya penggunaan oksigen diharapkan juga menurunkan angka sebaran kasus COVID-19 di daerah itu.

Baca juga: Kapolri minta pos penyekatan kabupaten/kota di Babel dioptimalkan
Baca juga: PPKM Level 4 di Bangka Barat tanpa penyekatan jalan