Wapres saksikan panen perdana Peremajaan Sawit Rakyat Riau
2 September 2021 15:25 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyaksikan acara Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat Riau secara virtual dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Kamis (2/9/2021). ANTARA/HO-Asdep KIP Setwapres
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyaksikan acara Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Riau, sebagai hasil dari program yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2017, secara virtual, Kamis.
"Saya ucapkan selamat atas keberhasilan 105 keluarga petani sawit dengan luas lahan 266 hektare di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau mewakili petani-petani swadaya lain di Indonesia," kata Wapres yang mengikuti acara Panen Perdaya PSR dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Kamis.
Wapres mengatakan industri dan perkebunan kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi, karena Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
"Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor global, industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia," tuturnya.
Industri kelapa sawit juga dapat menyediakan kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan.
Baca juga: BPDPKS: Realisasi dana Program PSR Agustus mencapai Rp6,232 triliun
Baca juga: Perkebunan kedelai boros lahan lima kali lipat dibanding kelapa sawit
"Berdasarkan data Kementerian Pertanian Tahun 2019, jumlah petani yang terlibat di perkebunan kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunan kelapa sawit sebanyak 4,42 juta orang," ujar Wapres.
Sementara di 2020, ekspor pertanian mencapai Rp451,77 triliun atau tumbuh 15,79 persen dibandingkan 2019. Selain itu, lanjut Wapres, pada Januari hingga Juni 2021, nilai ekspor pertanian mencapai Rp277,95 triliun atau meningkat 40,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Khusus untuk ekspor komoditas kelapa sawit di 2020 mencapai 22,97 miliar dolar AS atau setara dengan Rp321,5 triliun. Angka ini naik 13,6 persen dibandingkan tahun 2019," ujarnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap program PSR dapat menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memicu petani rakyat lain untuk mengikuti program peremajaan tersebut.
Baca juga: Pemerintah serius tangani industri sawit agar berkelanjutan
"Saya ucapkan selamat atas keberhasilan 105 keluarga petani sawit dengan luas lahan 266 hektare di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau mewakili petani-petani swadaya lain di Indonesia," kata Wapres yang mengikuti acara Panen Perdaya PSR dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Kamis.
Wapres mengatakan industri dan perkebunan kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi, karena Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
"Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor global, industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia," tuturnya.
Industri kelapa sawit juga dapat menyediakan kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan.
Baca juga: BPDPKS: Realisasi dana Program PSR Agustus mencapai Rp6,232 triliun
Baca juga: Perkebunan kedelai boros lahan lima kali lipat dibanding kelapa sawit
"Berdasarkan data Kementerian Pertanian Tahun 2019, jumlah petani yang terlibat di perkebunan kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunan kelapa sawit sebanyak 4,42 juta orang," ujar Wapres.
Sementara di 2020, ekspor pertanian mencapai Rp451,77 triliun atau tumbuh 15,79 persen dibandingkan 2019. Selain itu, lanjut Wapres, pada Januari hingga Juni 2021, nilai ekspor pertanian mencapai Rp277,95 triliun atau meningkat 40,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Khusus untuk ekspor komoditas kelapa sawit di 2020 mencapai 22,97 miliar dolar AS atau setara dengan Rp321,5 triliun. Angka ini naik 13,6 persen dibandingkan tahun 2019," ujarnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap program PSR dapat menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memicu petani rakyat lain untuk mengikuti program peremajaan tersebut.
Baca juga: Pemerintah serius tangani industri sawit agar berkelanjutan
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021
Tags: