Bogor (ANTARA News) - Pemilihan Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Muktamar-V di Bogor, Selasa dini hari, terpaksa ditunda 30 menit karena harus menunggu pernyataan fax dari bakal calon presidium.

Hal ini karena bakal calon presidium Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang tidak bisa hadir arena Muktamar untuk menandatangani secara langsung formulir kesediaan karena harus mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, sehingga tidak bisa datang secara langsung.

Menhut kemudian mengabarkan kepada Ketua SC Muktamar sekaligus Ketua Sidang Hidayat Syarif melalui telepon milik AM Fatwa. Dalam perbincangan dengan Syarif Hidayat tersebut, Menhut menanyakan bisa bila penandatanganan formulir kesediaan dilakukan lewat fax.

Hal ini memicu perdebatan peserta muktamar. Berbagai argumen saling dikeluarkan boleh tidaknya formulir tersebut dikirim melalui fax.

Namun akhirnya ketua sidang memutuskan membolehkan prosedur lewat fax tersebut. "Yang penting ada lembar jawaban yang ditandatangani," kata Syarif Hidayat.

Hal ini sempat memicu protes sehingga, setiap kali bakal calon yang disebut ketua sidang tidak hadir, beramai-ramai menyerukan "fax". Akhirnya rapat diskors selama tiga puluh menit saat jam menunjukan pukul 01.55 WIB.

Sementara itu, pada muktamar-V ICMI mencalonkan 26 nama presidium periode 2010-2015 untuk dipilih menjadi lima orang presidium.

Sebanyak 30 dari 43 organisasi wilayah (orwil) ICMI mengajukan 26 nama presidium pada sidang pleno pemilihan presidium di Bogor, Selasa dinihari.

Beberapa nama yang cukup dikenal tidak menunjukan diri dalam sidang tersebut, di antaranya Jafar Hafsah, Hatta Rajasa, M Nuh, Jimly Asshidiqie.

Sedangkan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso hadir dan menandatangani formulir kesediaan untuk dipilih menjadi Presidium. Begitu pula tampak Mantan Menteri Negara BUMN Sugiharto dan juga Ilham Habibie.

Berikut Ke-26 nama calon presidium yang akan dipilih adalah Ilham Habibie, Marwah Daud, Sugiharto, Nanat Fatah Natsir, Azyumardi Azra, TH Sani, M Nuh, Priyo Budi Santoso, Mansyur Ramli, Hatta Rajasa, Jafar Hafsah, Sri Astuti, Jimly Asshidiqie, Zaim Uchrowi.

Lalu ada nama Endin Nasrudin, Aviv Saefullah, Didin Muhafidien, Mahyudin HS, Mahmud Hamundu, Irman Guzman, Zoer Aini, Nudirman Munir, Zulkifli Hasan, Muhammad Musyaat, Tamsil Linrung, dan Hidayat Sardini.

Empat dari lima orang presidium 2005-2010 yakni Hata Rajasa, Marwah Daud, Nanat Fatah Natsir, dan Azyumardi Azra, masuk kembali menjadi calon presidium 2010-2015.

Sesuai tata tertib pemilihan presidium, lima nama yang memperoleh suara terbanyak akan menjadi presidium dan satu nama yang paling banyak memperoleh suara akan menjadi ketua tim formatur untuk menyusun kepengurusan tingkat pusat. (M041/K004)