Jakarta (ANTARA News) - Perum Pegadaian Pusat menargetkan penyaluran kredit 2011 sebesar Rp86 triliun naik dibanding tahun ini Rp75 triliiun, karena dana murah Pegadaian masih sangat dibutuhkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama di Indonesia bagian timur.

Untuk dapat menyalurkan kredit sebesar itu pada tahun ini, Perum Pegadaian telah menambah jumlah outletnya hingga mencapai 6.000 unit lebih, kata Kepala Humas Pegadaian, Irianto di Jakarta, Senin.

Penyaluran kredit sebesar itu diharapkan akan mendorong laba bersih perum meningkat menjadi Rp1,7 triliun dibanding tahun ini Rp1,1 triliun.

"Kami optimis target laba sebesar itu akan dapat diraih, karena besarnya kebutuhan dana bagi UMKM," ucapnya.

Menurut dia, Pegadaian sampai September 2010 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp800 miliar, sehingga target laba bersih 2010 sebesar Rp1,1 triliun akan dapat tercapai.

Masih ada waktu untuk meningkatkan pendapatan laba bersih 2010 mencapai Rp1,1 triliun, ucapnya.

Ia mengatakan, Perum sejak Januari hingga Oktober 2010 telah menyalurkan kredit sebesar Rp51 triliun kepada masyarakat dan hingga akhir tahun diperkirakan akan dapat mencapai Rp65 triliun.

Kalau target kredit kemungkinan tidak akan tercapai, namun laba bersih Perum akan dapat dicapainya, katanya.

Ditanya mengenai gadai saham, menurut Irianto, pihak Perum akan menghentikan dulu kegiatan tersebut, namun akan kembali dibuka apabila statusnya berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Selama dua tahun Perum akan menghentikan kegiatan dalam bisnis gadai saham dan akan kembali aktif apabila statusnya berubah menjadi PT, ucapnya.

Mengenai obligasi, Irianto mengatakan, obligasi akan diterbitkan pada awal tahun depan dalam upaya meningkatkan penyaluran kredit. "Kami membutuhkan dana segar dari masyarakat ketimbang memperoleh pinjaman dari bank yang bunganya cukup tinggi," ucapnya.
(CS/B010)