PUPR anggarkan Padat Karya Tunai SDA Rp4,85 triliun pada tahun 2022
1 September 2021 19:51 WIB
Program padat karya percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. ANTARA/HO-Kementerian PUPR.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengalokasikan Rp4,85 triliun untuk program Padat Karya Tunai tahun depan.
"Untuk tahun depan direncanakan program Padat Karya Tunai sebesar Rp4,85 triliun," ujar Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.
Jarot juga menambahkan bahwa program Padat Karya Tunai tahun 2022 tersebut diharapkan dapat menyerap 333.741 tenaga kerja.
Dari total anggaran program Padat Karya tahun 2022 sebesar Rp4,85 triliun tersebut, adapun rinciannya terdiri dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) sebesar Rp2,25 triliun di 10.000 lokasi dengan rencana penyerapan 169.810 orang.
Kemudian Padat Karya Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) dialokasikan sebesar Rp145 miliar di 580 lokasi, dengan rencana penyerapan tenaga kerja 5.622 orang.
Sedangkan untuk Padat Karya Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA dialokasikan sebesar Rp2,45 triliun, dengan rencana penyerapan tenaga kerja 158.309 orang.
Dalam paparannya, Dirjen SDA tersebut juga menyampaikan realisasi program Padat Karya Tunai tahun ini hingga 30 Agustus, untuk realisasi keuangan sebesar 66,81 persen dari total alokasi anggaran sebesar Rp7,15 trilun.
Sedangkan realisasi fisik Padat Karya Tunai tahun 2021 mencapai 66,24 persen dan telah menyerap 296.888 tenaga kerja.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan program padat karya tunai tahun anggaran 2022 menyerap 665.000 tenaga kerja.
Pelaksanaan program padat karya tunai pada tahun 2022 dilakukan secara pemberdayaan masyarakat, swakelola, dan kontraktual.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Baca juga: PUPR targetkan padat karya perumahan serap 205 ribu orang pada 2022
Baca juga: Kementerian PUPR siap bangun 4.587 unit rumah susun pada 2022
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 265 unit Sarhunta di Parapat Sumut
"Untuk tahun depan direncanakan program Padat Karya Tunai sebesar Rp4,85 triliun," ujar Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.
Jarot juga menambahkan bahwa program Padat Karya Tunai tahun 2022 tersebut diharapkan dapat menyerap 333.741 tenaga kerja.
Dari total anggaran program Padat Karya tahun 2022 sebesar Rp4,85 triliun tersebut, adapun rinciannya terdiri dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) sebesar Rp2,25 triliun di 10.000 lokasi dengan rencana penyerapan 169.810 orang.
Kemudian Padat Karya Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) dialokasikan sebesar Rp145 miliar di 580 lokasi, dengan rencana penyerapan tenaga kerja 5.622 orang.
Sedangkan untuk Padat Karya Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA dialokasikan sebesar Rp2,45 triliun, dengan rencana penyerapan tenaga kerja 158.309 orang.
Dalam paparannya, Dirjen SDA tersebut juga menyampaikan realisasi program Padat Karya Tunai tahun ini hingga 30 Agustus, untuk realisasi keuangan sebesar 66,81 persen dari total alokasi anggaran sebesar Rp7,15 trilun.
Sedangkan realisasi fisik Padat Karya Tunai tahun 2021 mencapai 66,24 persen dan telah menyerap 296.888 tenaga kerja.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan program padat karya tunai tahun anggaran 2022 menyerap 665.000 tenaga kerja.
Pelaksanaan program padat karya tunai pada tahun 2022 dilakukan secara pemberdayaan masyarakat, swakelola, dan kontraktual.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Baca juga: PUPR targetkan padat karya perumahan serap 205 ribu orang pada 2022
Baca juga: Kementerian PUPR siap bangun 4.587 unit rumah susun pada 2022
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 265 unit Sarhunta di Parapat Sumut
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: