Jakarta (ANTARA) - Ekonom dari Institute for Development of Economics (Indef) Rusli Abdullah mengatakan bahwa potensi lonjakan permintaan bahan kebutuhan pokok (bapok) pasca-penyesuaian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlu diantisipasi Kementerian Perdagangan, agar tidak terjadi kelangkaan stok.

"Hal yang perlu diwaspadai adalah permintaan yang naik tiba-tiba dengan adanya pelonggaran PPKM, karena rumah makan mulai dibuka, tempat minum kopi dibuka, di mana hal ini pasti akan memunculkan permintaan bapok yang naik," kata Rusli dihubungi Antara di Bogor, Rabu.

Untuk itu, lanjut Rusli, Kementerian Perdagangan perlu memantau daerah-daerah mana saja yang level PPKM nya mulai rendah, sehingga aktivitas perekonomiannya juga kian meningkat.

"Pantau daerah mana saja yang berpotensi terjadi demand shock dan pastikan bahwa ketersediaan bapok di sana cukup," ujar Rusli.

Selain itu, Kemendag juga perlu memantau sektor mana yang permintaannya mulai naik, misalnya sektor makanan dan minuman, serta sektor logistik yang memang memiliki kemungkinan terjadinya lonjakan permintaan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan memaparkan dalam keterangannya bahwa Kemendag telah berkoordinasi untuk menjaga kelancaran bapok di daerah selama pelaksanaan PPKM.

Hal tersebut dilakukan untuk menjalankan Surat Edaran Nomor 542/M-DAG/SD/07/2021 tanggal 16 Juli 2021, di mana Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk membuka akses pengantaran (kurir) atau distribusi barang.

Selain itu, Mendag juga meminta kepala daerah mengatur jam kerja pasar rakyat dan toko swalayan, serta mengimbau penerapan protokol kesehatan di pasar.

Menurut keterangan tersebut, hal itu diupayakan agar pasokan bapok aman, distribusi barang kebutuhan pokok dapat terpenuhi dengan baik dengan harga stabil di tengah pemberlakuan PPKM.

Baca juga: Pastikan ketersediaan bahan pokok, Kemendag monitor harga dan pasokan
Baca juga: Mendag pastikan bahan pokok ada dan harga stabil selama PPKM Darurat
Baca juga: CIPS: cuaca dan distribusi pengaruhi fluktuasi harga bapok