Jakarta (ANTARA) - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof DR Dietriech Geoffrey Bengen mendorong pengelolaan kawasan berbasis konservasi di pesisir dan perairan Jakarta termasuk Kepulauan Seribu agar tercipta ekosistem berkelanjutan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Pemanfaatan ini harus berbasis konservasi artinya tidak hanya untuk saat ini tapi untuk seterusnya, berkelanjutan,” kata Dietriech dalam diskusi terkait kebijakan pengelolaan pesisir dan konservasi perairan Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pertamina temukan cadangan minyak dan gas bumi di Kepulauan Seribu

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB itu menambahkan pengelolaan kawasan pesisir dan perairan Jakarta dikelola dengan prinsip terpadu melibatkan tanggung jawab semua pihak.

Misalnya, lanjut dia, kawasan konservasi yang memiliki daya tarik wisata maka yang perlu dipertimbangkan mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, bukan pariwisata sesaat yang dapat merusak ekosistem.

“Karena pemanfaatan berbasis konservasi, hal penting yang harus diperhatikan adalah daya dukung untuk menerima beban kegiatan wisata,” ucapnya.

Baca juga: Kepulauan Seribu berharap Kampung Jepang jadi pionir ikon wisata

Ia juga mendorong integrasi ruang darat dan laut agar tidak saling memberi dampak baik kepada kawasan pesisir sebagai daerah konservasi dan daratan yang menghasilkan limbah hasil kegiatan masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, integrasi perlu dilakukan dengan prinsip keterpaduan agar tidak saling mengganggu dan mengembangkan kawasan sempadan sebagai salah satu bentuk mitigasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati yang memandu diskusi itu mengatakan DKI ingin pengembangan pariwisata namun konservasi tetap berkelanjutan dan menjadi utama.

Baca juga: Dishub DKI berlakukan syarat wajib layanan transportasi Pulau Seribu

Dia menambahkan sepanjang utara Teluk Jakarta hingga Kepulauan Seribu terdapat 113 pulau, 11 di antaranya pulau berpenghuni.

“Kami ada target harus melakukan konservasi 144 hektare,” ucapnya.

Ia berharap kawasan tersebut menghasilkan sesuai prinsip ekonomi biru dengan memberikan perhatian hulu hingga hilir agar berkelanjutan.