Baghdad (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat sedang berusaha untuk mencegah para prajuritnya di Irak melihat dan membaca dokumen-dokumen yang dibeberkan di laman Wikileaks.

Mereka juga telah memperingatkan melalui laman di internet bahwa para prajurit dapat melanggar hukum jika tetap melakukan hal itu, menurut seorang juru bicara, Sabtu.

Peringatan itu ditayangkan sejak Jumat di jaringan militer Amerika Sekitar, NIPRNet, sebelum para prajurit dapat mengakses berita dan laman-laman lain. Isinya memberitahu para prajurit jika mereka tidak seharusnya melihat, mengunduh atau mengirimkan dokumen-dokumen rahasia.

"Sesuai dengan arahan DOD (Departemen Pertahanan) dan

USF-I OPSEC (Operasi Keamanan Pasukan Amerika Serikat-Irak) 10-2, semua personil diimbau untuk menahan diri dari melihat dan membaca semua artikel yang berkaitan dengan WikiLeaks pada sistem mereka di NIPR DOD," bunyi peringatan itu.

Tapi Sersan Kelli Lane mengatakan militer tidak memblokir internet.

"USF-I belum memblokir situs-situs berita," kata pejabat media militer Amerika Serikat melalui sebuah surat elektronik kepada AFP.

"Karena Wikileaks membeberkan dokumen-dokumen rahasia dan kemudahan akses atas dokumen itu di dunia maya, USF-I telah menayangkan halaman peringatan di komputer NIPRNet."

Lane mengatakan bahwa imbauan itu hanya merupakan peringatan dan tidak melarang para prajurit untuk melihat laman-laman berita. Dia tidak mengatakan laman-laman berita yang mana yang dimaksudkan.

Selama beberapa hari terakhir, WikiLeaks telah mulai menerbitkan dokumen pertama dari 250.000 saluran diplomatik Amerika Serikat dan memicu badai di dunia internasional karena penilaian pribadi para diplomat Amerika atas para pemimpin asing dan politik telah ditayangkan kepada publik.

Dokumen tersebut adalah publikasi utama ketiga dari dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat oleh Wikileaks tahun ini, setelah laman itu mempublikasikan puluhan ribu dokumen militer Amerika Serikat terkait konflik Afghanistan dan Irak.(*)

AFP/G003/H-AK