Jakarta (ANTARA) - Rektor Institut Teknologi Indonesia, Marzan Aziz Iskandar mengatakan perguruan tinggi berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk dapat menguasai teknologi canggih di era revolusi industri 4.0 dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Kita di perguruan tinggi harus mempersiapkan diri untuk mengetahui dan menguasai teknologi baru yang menjadi karakteristik dari revolusi industri 4.0 ," kata Marzan dalam webinar Uji Materi Regulasi BRIN di Jakarta, Selasa.

Teknologi karakteristik revolusi industri 4.0 tersebut, antara lain big data, internet of things, cloud computing (komputasi awan), robot otonom, dan kecerdasan artifisial.

Baca juga: Pakar: Tiga aspek perlu disiapkan pemerintah hadapi Revolusi 4.0

Marzan yang menjabat Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 2008-2014 itu menuturkan perguruan tinggi juga melatih SDM agar mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam melimpah yang dimiliki Indonesia.

Menurut dia, dominasi usia produktif dalam penduduk Indonesia harus bisa dimaksimalkan dengan penciptaan SDM unggul, sehingga dapat berkontribusi besar bagi pembangunan nasional dan peningkatan ekonomi bangsa, salah satunya melalui berbagai kegiatan riset dan pengembangan yang menghasilkan inovasi dan invensi.

"Perguruan tinggi siap untuk melatih SDM ini, tenaga muda menjadi SDM yang berkompeten menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sertarelevan dengan kebutuhan industri dan pembangunan nasional," ujarnya.

Marzan mengatakan selain pentingnya arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga dapat melengkapi, menyempurnakan dan memberikan arahan mengenai penguasaan teknologi tersebut.

Baca juga: Hipmi sambut era bonus demografi dan revolusi industri 4.0

Baca juga: Menperin: Revolusi Industri 4.0 butuh peran startup


"Perguruan tinggi juga membutuhkan arahan, bagaimana menerapkan teknologi itu untuk dimanfaatkan dalam mengelola sumber daya alam yang merupakan keunggulan komparatif kita, dimana era yang kita masuki adalah masyarakat 5.0, yakni menjamin kepercayaan masyarakat bahwa kebutuhan mereka dapat dipenuhi secara mudah, ekonomis dan berkelanjutan," tuturnya.

Penguasaan teknologi canggih dan kegiatan riset, inovasi dan invensi itu bertujuan untuk menjadikan Indonesia maju dengan ekonomi yang berbasis inovasi.