Riau dan GAPKI bangun 1.000 rumah untuk pekebun sawit
31 Agustus 2021 17:26 WIB
Ketua GAPKI Riau, Jatmiko Santosa (kiri) bersama dengan Gubernur Riau, Syamsuar (kanan) disaksikan oleh pimpinan BNI Wilayah Riau-Sumbar, BP Jamsostek, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Riau, melaksanakan peletakan batu pertama rumah untuk tenaga kerja sektor perkebunan sawit. ANTARA/HO-GAPKI
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Riau mulai merealisasikan pembangunan 1.000 rumah bagi para pekerja sektor perkebunan sawit di daerah ini.
Gubernur Riau Syamsuar bersama dengan Ketua GAPKI Riau Jatmiko Santosa melaksanakan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan perumahan terjangkau itu di Palas, Kota Pekanbaru.
"Alhamdulillah. Pembangunan rumah bagi para pekerja dan buruh yang telah kita tandatangani nota kesepahamannya akhir Maret lalu, mulai dilaksanakan," kata Gubernur Syamsuar.
Pemerintah Provinsi Riau, GAPKI Riau bersama BP Jamsostek, BNI, dan Serikat Pekerja telah mencapai kata sepakat untuk membangun 1.000 unit rumah hingga 2024 mendatang. Rencana pembangunan perumahan ini bertujuan menyediakan perumahan terjangkau bagi kaum buruh dan pekerja sawit di Riau yang belum memiliki rumah pribadi.
Sejumlah keringanan bakal diperoleh oleh para pekerja sektor perkebunan sawit, mulai dari cicilan tanpa uang muka, bebas biaya administrasi, cicilan dengan bunga rendah, hingga kelonggaran pembayaran cicilan pertama.
Baca juga: Pakar: Pemerintah perlu perhatikan kemampuan buruh beli rumah
Baca juga: Menteri PUPR: Porsi rumah untuk buruh tahun ini akan lebih besar
Ketua GAPKI Riau yang juga Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa menyebutkan untuk tahap awal, sebanyak 100 rumah akan dibangun di kawasan Palas, Kota Pekanbaru. Proses pembangunan akan terus berlanjut hingga target 1.000 rumah dapat tercapai di 2024 mendatang.
"Dengan lokasi yang tersedia saat ini, tahap awal kita berharap dapat membangun 100 rumah. Ke depannya, jika satu keluarga terdiri dari empat orang, maka rumah pekerja sawit ini tentu bisa dinikmati 4 ribu orang. Semoga Allah meridhoi langkah kita," ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang sejak awal telah menjembatani para pihak terkait untuk melaksanakan gerakan rumah bagi para pekerja sektor perkebunan sawit. "Ini atas saran langsung oleh Bapak Gubernur Riau untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja dengan menyiapkan rumah," kata Jatmiko.
Baca juga: PUPR: Pekerja bergaji dibawah Rp4 juta dominasi penerima subsidi rumah
Baca juga: Indef nilai Kementerian PUPR perlu bantu pekerja informal miliki rumah
Gubernur Riau Syamsuar bersama dengan Ketua GAPKI Riau Jatmiko Santosa melaksanakan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan perumahan terjangkau itu di Palas, Kota Pekanbaru.
"Alhamdulillah. Pembangunan rumah bagi para pekerja dan buruh yang telah kita tandatangani nota kesepahamannya akhir Maret lalu, mulai dilaksanakan," kata Gubernur Syamsuar.
Pemerintah Provinsi Riau, GAPKI Riau bersama BP Jamsostek, BNI, dan Serikat Pekerja telah mencapai kata sepakat untuk membangun 1.000 unit rumah hingga 2024 mendatang. Rencana pembangunan perumahan ini bertujuan menyediakan perumahan terjangkau bagi kaum buruh dan pekerja sawit di Riau yang belum memiliki rumah pribadi.
Sejumlah keringanan bakal diperoleh oleh para pekerja sektor perkebunan sawit, mulai dari cicilan tanpa uang muka, bebas biaya administrasi, cicilan dengan bunga rendah, hingga kelonggaran pembayaran cicilan pertama.
Baca juga: Pakar: Pemerintah perlu perhatikan kemampuan buruh beli rumah
Baca juga: Menteri PUPR: Porsi rumah untuk buruh tahun ini akan lebih besar
Ketua GAPKI Riau yang juga Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa menyebutkan untuk tahap awal, sebanyak 100 rumah akan dibangun di kawasan Palas, Kota Pekanbaru. Proses pembangunan akan terus berlanjut hingga target 1.000 rumah dapat tercapai di 2024 mendatang.
"Dengan lokasi yang tersedia saat ini, tahap awal kita berharap dapat membangun 100 rumah. Ke depannya, jika satu keluarga terdiri dari empat orang, maka rumah pekerja sawit ini tentu bisa dinikmati 4 ribu orang. Semoga Allah meridhoi langkah kita," ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang sejak awal telah menjembatani para pihak terkait untuk melaksanakan gerakan rumah bagi para pekerja sektor perkebunan sawit. "Ini atas saran langsung oleh Bapak Gubernur Riau untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja dengan menyiapkan rumah," kata Jatmiko.
Baca juga: PUPR: Pekerja bergaji dibawah Rp4 juta dominasi penerima subsidi rumah
Baca juga: Indef nilai Kementerian PUPR perlu bantu pekerja informal miliki rumah
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: