Olimpiade
Simone Biles mengaku alami masalah kesehatan mental sebelum Olimpiade
31 Agustus 2021 14:02 WIB
Pesenam Amerika Serikat Simone Biles saat tampil di disiplin kuda pelompat untuk perlombaan final nomor beregu senam indah putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Selasa (27/7/2021). ANTARA/REUTERS/Lindsey Wasson.
Jakarta (ANTARA) - Simone Biles mengatakan bahwa masalah kesehatan mental yang membuat dia menarik diri dari beberapa nomor pertandingan di Olimpiade telah dimulai bahkan sebelum dia tiba di Jepang.
Superstar senam AS itu membuat sensasi di Olimpiade bulan lalu setelah menarik diri dari final beregu sebelum kemudian mundur dari kompetisi all-around perorangan.
Biles (24), yang dianggap oleh banyak orang sebagai pesenam terhebat sepanjang masa dan yang diperkirakan akan memenangi banyak medali emas di Jepang, mengatakan dia mengundurkan diri untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya.
Dalam percakapan video dengan ibunya yang dirilis oleh sponsor Athleta, Biles mengatakan masalah yang dialami menumpuk dari waktu ke waktu.
"Saya bahkan tidak akan mengatakan itu dimulai di Tokyo. Saya merasa itu mungkin sedikit lebih dalam dari itu," kata Biles, dikutip dari AFP, Selasa.
Baca juga: Simone Biles: "Pikiran dan tubuh saya tidak sinkron"
"Saya pikir itu hanya karena stres. Itu terbentuk dari waktu ke waktu, dan tubuh serta pikiran saya mengatakan tidak. Bahkan saya tidak tahu bahwa saya sedang mengalaminya sampai itu terjadi begitu saja."
Penampilan Biles di Tokyo terganggu karena serangan "twisties" -- fenomena yang berpotensi menimbulkan bahaya yang menyebabkan pesenam kehilangan arah ketika di udara. Biles akhirnya kembali ke arena Olimpiade untuk bertanding di final balok keseimbangan, di mana dia meraih perunggu.
Biles mengatakan meskipun dia kecewa karena tidak dapat menampilkan gaya melawan gravitasi khas dirinya di panggung, dia tidak menyesal telah mengutamakan kesehatan dan keselamatannya.
"Itu menyebalkan. Seperti, berlatih lima tahun, tapi tidak berjalan seperti yang Anda inginkan," kata Biles dalam video itu.
Baca juga: Simone Biles yang akhirnya berhasil atasi 'twisties'
"Tapi saya tahu bahwa saya membantu banyak orang dan atlet berbicara tentang kesehatan mental dan mengatakan tidak. Karena saya tahu saya tidak bisa pergi ke sana dan bertanding. Saya tahu saya akan terluka."
Biles menambahkan bahwa dia terkejut dengan reaksi dukungan secara luas terhadap pengunduran dirinya dari pertandingan di Tokyo.
"Saya jelas mengira akan banyak reaksi negatif dan rasa malu. Tapi itu kebalikannya. Itu pertama kalinya saya merasa menjadi manusia. Selain Simone Biles, saya adalah Simone, dan orang-orang menghormati itu."
Kini, Biles berharap kasusnya itu akan mendorong orang lain untuk meminta bantuan jika mereka khawatir dengan kesehatan mental mereka.
"Saya tahu itu tidak mudah, tetapi itu sangat membantu," kata Biles.
"Dan, saya tahu seringkali Anda mungkin merasa bodoh. Tapi, seperti yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun, tidak apa-apa untuk meminta bantuan."
Baca juga: Keterbukaan Biles bisa bantu akhiri stigma seputar kesehatan mental
Baca juga: Simone Biles merasa perunggunya lebih berarti daripada emas
Baca juga: Simone Biles banjir dukungan setelah mundur dari beregu putri
Superstar senam AS itu membuat sensasi di Olimpiade bulan lalu setelah menarik diri dari final beregu sebelum kemudian mundur dari kompetisi all-around perorangan.
Biles (24), yang dianggap oleh banyak orang sebagai pesenam terhebat sepanjang masa dan yang diperkirakan akan memenangi banyak medali emas di Jepang, mengatakan dia mengundurkan diri untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya.
Dalam percakapan video dengan ibunya yang dirilis oleh sponsor Athleta, Biles mengatakan masalah yang dialami menumpuk dari waktu ke waktu.
"Saya bahkan tidak akan mengatakan itu dimulai di Tokyo. Saya merasa itu mungkin sedikit lebih dalam dari itu," kata Biles, dikutip dari AFP, Selasa.
Baca juga: Simone Biles: "Pikiran dan tubuh saya tidak sinkron"
"Saya pikir itu hanya karena stres. Itu terbentuk dari waktu ke waktu, dan tubuh serta pikiran saya mengatakan tidak. Bahkan saya tidak tahu bahwa saya sedang mengalaminya sampai itu terjadi begitu saja."
Penampilan Biles di Tokyo terganggu karena serangan "twisties" -- fenomena yang berpotensi menimbulkan bahaya yang menyebabkan pesenam kehilangan arah ketika di udara. Biles akhirnya kembali ke arena Olimpiade untuk bertanding di final balok keseimbangan, di mana dia meraih perunggu.
Biles mengatakan meskipun dia kecewa karena tidak dapat menampilkan gaya melawan gravitasi khas dirinya di panggung, dia tidak menyesal telah mengutamakan kesehatan dan keselamatannya.
"Itu menyebalkan. Seperti, berlatih lima tahun, tapi tidak berjalan seperti yang Anda inginkan," kata Biles dalam video itu.
Baca juga: Simone Biles yang akhirnya berhasil atasi 'twisties'
"Tapi saya tahu bahwa saya membantu banyak orang dan atlet berbicara tentang kesehatan mental dan mengatakan tidak. Karena saya tahu saya tidak bisa pergi ke sana dan bertanding. Saya tahu saya akan terluka."
Biles menambahkan bahwa dia terkejut dengan reaksi dukungan secara luas terhadap pengunduran dirinya dari pertandingan di Tokyo.
"Saya jelas mengira akan banyak reaksi negatif dan rasa malu. Tapi itu kebalikannya. Itu pertama kalinya saya merasa menjadi manusia. Selain Simone Biles, saya adalah Simone, dan orang-orang menghormati itu."
Kini, Biles berharap kasusnya itu akan mendorong orang lain untuk meminta bantuan jika mereka khawatir dengan kesehatan mental mereka.
"Saya tahu itu tidak mudah, tetapi itu sangat membantu," kata Biles.
"Dan, saya tahu seringkali Anda mungkin merasa bodoh. Tapi, seperti yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun, tidak apa-apa untuk meminta bantuan."
Baca juga: Keterbukaan Biles bisa bantu akhiri stigma seputar kesehatan mental
Baca juga: Simone Biles merasa perunggunya lebih berarti daripada emas
Baca juga: Simone Biles banjir dukungan setelah mundur dari beregu putri
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: