Paralimpiade Tokyo 2020
Putri Aulia gagal ke final lari 100m putri Paralimpiade Tokyo
31 Agustus 2021 10:57 WIB
Logo Paralimpiade Tokyo 2020 terlihat dipajang di 2020 Fan Park, di tengah pandemi penyakit virus korona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (25/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/aww/cfo (REUTERS/ISSEI KATO)
Jakarta (ANTARA) - Atlet para atletik Indonesia Putri Aulia gagal ke final nomor lari 100 meter T13 putri pada Paralimpiade Tokyo 2020 setelah finis ketiga pada babak penyisihan di Olympic Stadium, Tokyo, Selasa.
Putri, yang bersaing pada Heat 3, menempati posisi ketiga dari total enam peserta dengan mencatatkan waktu 12,55 detik, demikian catatan resmi kompetisi.
Seandainya Putri finis pertama atau kedua pada heat tersebut, ia bisa bertanding dalam perebutan medali nomor lari 100m yang akan berlangsung pukul 18.00 WIB.
Elena Chebanu dari Azerbaijan dan Adiraratou Iglesias Fornerino asal Spanyol lolos ke final dengan catatan waktu masing-masing 12,16 detik dan 12,20 detik.
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Putri Aulia, pandangan terbatas raup emas
Baca juga: Jadwal Indonesia 31 Agustus: Jalan terjal Indonesia tambah medali
Sementara itu, atlet lainnya Indonesia Setyo Budi Hartanto, yang tampil lebih awal, juga gagal membawa pulang medali nomor lompat jauh T47 Paralimpiade Tokyo 2020 setelah finis ke-10 pada final dengan lompatan sejauh 6,47m.
Atas hasil itu, Indonesia tak kunjung beranjak dari raihan tiga medali di Paralimpiade Tokyo dengan satu perak dan dua perunggu.
Medali perak disumbangkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga para-powerlifting kelas 41kg putri, serta dua perunggu dari Saptoyogo Purnomo pada cabang para-atletik nomor 100m putra T37 dan David Jacobs dari cabang olahraga para-tenis meja kelas 10 perorangan putra.
Skuad Merah Putih berpeluang menambah perolehan medali terutama lewat cabang para-badminton, yang akan mulai bertanding Rabu (1/9). Para-badminton menjadi tumpuan utama dan ditargetkan dapat menyumbang satu medali emas dan satu perak.
Baca juga: Setyo Budi peringkat ke-10 pada final lompat jauh putra
Baca juga: Syuci Indriani terhenti di penyisihan nomor 200m gaya ganti putri
Baca juga: Indonesia hadapi China di nomor beregu para-tenis meja Paralimpiade
Putri, yang bersaing pada Heat 3, menempati posisi ketiga dari total enam peserta dengan mencatatkan waktu 12,55 detik, demikian catatan resmi kompetisi.
Seandainya Putri finis pertama atau kedua pada heat tersebut, ia bisa bertanding dalam perebutan medali nomor lari 100m yang akan berlangsung pukul 18.00 WIB.
Elena Chebanu dari Azerbaijan dan Adiraratou Iglesias Fornerino asal Spanyol lolos ke final dengan catatan waktu masing-masing 12,16 detik dan 12,20 detik.
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Putri Aulia, pandangan terbatas raup emas
Baca juga: Jadwal Indonesia 31 Agustus: Jalan terjal Indonesia tambah medali
Sementara itu, atlet lainnya Indonesia Setyo Budi Hartanto, yang tampil lebih awal, juga gagal membawa pulang medali nomor lompat jauh T47 Paralimpiade Tokyo 2020 setelah finis ke-10 pada final dengan lompatan sejauh 6,47m.
Atas hasil itu, Indonesia tak kunjung beranjak dari raihan tiga medali di Paralimpiade Tokyo dengan satu perak dan dua perunggu.
Medali perak disumbangkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga para-powerlifting kelas 41kg putri, serta dua perunggu dari Saptoyogo Purnomo pada cabang para-atletik nomor 100m putra T37 dan David Jacobs dari cabang olahraga para-tenis meja kelas 10 perorangan putra.
Skuad Merah Putih berpeluang menambah perolehan medali terutama lewat cabang para-badminton, yang akan mulai bertanding Rabu (1/9). Para-badminton menjadi tumpuan utama dan ditargetkan dapat menyumbang satu medali emas dan satu perak.
Baca juga: Setyo Budi peringkat ke-10 pada final lompat jauh putra
Baca juga: Syuci Indriani terhenti di penyisihan nomor 200m gaya ganti putri
Baca juga: Indonesia hadapi China di nomor beregu para-tenis meja Paralimpiade
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: