Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan berharap terbentuknya Badan Pangan Nasional (BPN) dapat mengatasi persoalan pangan di Indonesia sehingga ke depan tidak lagi terjadi kelangkaan kebutuhan bahan pokok, harga melampung tinggi, dan impor terus membanjiri pasar dalam negeri.

"Hampir setiap rapat di Komisi IV DPR, saya menyampaikan Badan Pangan Nasional harus segera terbentuk, dan atas perhatian Presiden Jokowi hal itu terjawab. Saya sampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Badan Pangan ini sangat penting mengingat pangan kita terus bermasalah," kata Daniel dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia menyambut baik lahirnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2021 tentang BPN karena setelah 9 tahun sejak diamanatkan dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, perlu dibentuk lembaga pemerintah yang menangani bidang pangan.

Baca juga: Secercah harapan dari kelahiran Badan Pangan Nasional

Baca juga: Buwas sebut Bulog sudah lakukan persiapan untuk penugasan Badan Pangan


Daniel mengaku optimistis persoalan pangan Indonesia akan dapat diatasi karena melihat kewenangan yang dimiliki BPN, misalnya, dalam Pasal 3 UU BPN disebutkan secara rinci tugas badan tersebut, misalnya, koordinasi, perumusan, dan penetapan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan.

"Lalu dalam Pasal 28 UU BPN dijelaskan (1) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan mendelegasikan kewenangan kepada Badan Pangan Nasional dalam hal: a. perumusan kebijakan dan penetapan kebijakan stabilisasi harga dan distribusi pangan; dan b. perumusan kebijakan dan penetapan kebutuhan ekspor dan impor pangan," ujarnya.

Politisi PKB itu mengatakan, dengan kewenangan yang dimiliki Badan Pangan Nasional, rakyat Indonesia menaruh harapan besar terhadap badan tersebut untuk menyelesaikan persoalan pangan nasional yang tidak selesai.

Persoalan pangan itu menurut dia seperti harga mahal, pangan langka, data pangan yang tumpang tindih antar-lembaga. "Kita harapkan ini semua terselesaikan," ucapnya.

Daniel menegaskan bahwa rakyat Indonesia menunggu langkah-langkah BPN untuk mengatasi persoalan pangan dan berharap badan tersebut dipimpin orang yang mengerti persoalan pangan nasional.

Baca juga: Badan Pangan Nasional jangan dibatasi kepada sembilan komoditas