Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore naik 10 poin menjadi Rp9.008 hingga Rp9.018 per dolar AS dari sebelumnya Rp9.0018-Rp9.028 per dolar AS, karena pelaku kembali aktif membeli rupiah.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis mengatakan, pelaku pasar membeli rupiah, karena dolar AS di pasar regional melemah.

Dolar AS turun terhadap euro, karena berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi di kawasan Eropa, katanya.

Menurut Kostaman, rupiah kemungkinan masih bergerak naik yang didukung oleh menguatnya faktor eksternal seperti membaiknya data ekonomi AS yang memicu pelaku pasar asing membeli saham di Wall Street.

"Kami optims rupiah masih akan bergerak naik apabila Wall Street berlanjut membaik," ucapnya.

Indonesia, lanjut dia, dengan faktor fundamental ekonomi yang terus membaik masih merupakan harapan pelaku asing untuk terus melakukan investasinya.

Pelaku asing menilai Indonesia tetap memberikan keuntungan yang lebih menarik ketimbang pasar negara Asia lainnya, katanya.

Rupiah, menurut dia, kemungkinan akan dapat kembali berada dibawah angka Rp9.000 per dolar, apabila tidak ada hambatan.

Kalau melihat faktor positif yang makin kuat peluang rupiah untuk menembus level Rp9.000 per dolar sangat memungkinkan, ucapnya.

Penguatan rupiah, lanjut dia masih kecil dibanding penurunan yang pernah terjadi dalam pekan ini, karena itu kemungkinan rupiah untuk naik lagi masih besar.

"Kami optimis rupiah masih berpeluang untuk naik, asalkan faktor eksternal tetap positif, " ucapnya.
(T.H-CS/S006/P003)