Serang (ANTARA News) - Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten, membantah pemberitaan yang menyebutkan terdapat tiga orang dalam pesawat latihnya yang jatuh di perairan provinsi itu, Rabu.

"Yang ada di dalam pesawat latih itu hanya satu orang, bukan tiga orang," kata Ketua Jurusan Penerbangan STPI Curug yang juga Ketua Tim Pencarian, Dody Wahyu, saat ditemui di Pos Polair Bojonegara Ditpolair Polda Banten, Rabu siang.

Dia menjelaskan, jumlah personel yang berada di dalam pesawat hanya satu orang yaitu siswa taruna yang sedang melakukan latihan dan hendak ke Lampung.

"Informasi ada tiga orang itu tidak benar, karena di dalam dokumen, hanya ada satu orang saja, bernama Reza Mochamad Faruqi," katanya,

Sementara itu jenis peswat latih yang digunakan bukan PK 62 B melainkan Tobago buatan Perancis tahun 1997.

"Kapalnya (pesawatnya) masih baru, dan masih layak pakai, sementara untuk kapasitasnya berjumlah empat orang," ujarnya.

Berita sebelumnya, pihak Ditpolair Polda Banten menyebutkan, berdasarkan dari sejumlah dokumen penerbangan yang ada, personel yang ada dalam pesawat latih dari STPI Curug berjumlah tiga orang.

Selain Reza Mochmad Faruqi (siswa taruna), korban yang juga belum ditemukan adalah, pilot bernama Arie Aditya, dan instruktur TB YB. Sejauh ini Ditpolair dari Mabes dan Polda Banten baru menemukan sejumlah dokumen penerbangan dan dua buah jok pesawat.

Sejumlah dokumen tersebut ditemukan tak jauh dari Pulau Kubur, atau satu mil dari Pos Polair Bojonegara Ditpolar Polda Banten.

(ANT/S026)