Paus minta umat Kristen dunia berdoa dan berpuasa bagi Afghanistan
29 Agustus 2021 19:37 WIB
Paus Fransiskus menyapa orang-orang ketika ia tiba di halaman San Damaso untuk audiensi umum mingguan, di saat pandemi penyakit virus corona (COVID-19) masih mewabah, di Vatikan, Rabu (2/5/2021). ANTARA FOTO/Reuters/Yara Nardi/hp.
Vatican City (ANTARA) - Paus Fransiskus pada Minggu meminta umat Kristen di dunia untuk berdoa dan menjalankan puasa memohon kepada Tuhan agar membawa perdamaian dan hidup berdampingan di Afghanistan.
Berbicara kepada para peziarah dan turis di Lapangan Santo Petrus untuk pemberkatan mingguannya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dia mengikuti peristiwa di Afghanistan dengan "kekhawatiran besar" dan berpartisipasi dalam penderitaan mereka yang berduka atas kematian dalam pemboman bunuh diri Kamis lalu di bandara Kabul.
Dia juga mengatakan dia dekat dengan "mereka yang mencari bantuan dan perlindungan", sebuah acuan yang jelas untuk mereka yang mencoba meninggalkan negara itu.
Baca juga: PM Inggris bela pengangkutan udara Kabul saat kritik muncul
"Saya meminta semua untuk terus membantu mereka yang membutuhkan dan berdoa agar dialog dan solidaritas dapat membawa hidup berdampingan secara damai dan persaudaraan yang menawarkan harapan bagi masa depan negara itu," katanya.
"Sebagai orang Kristen, situasi ini mengikat kita. Dan karena itu saya mengimbau semua orang untuk mengintensifkan doa dan melaksanakan puasa, doa dan puasa, doa dan penyesalan. Sekarang saatnya untuk melakukannya."
Baca juga: Kisah istri veteran AS yang berjuang tinggalkan Afghanistan
Serangan bunuh diri Kamis menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika di luar gerbang bandara, tempat ribuan orang berkumpul untuk mencoba melarikan diri sejak Taliban kembali berkuasa.
Ada sangat sedikit orang Kristen di Afghanistan, dan hampir semuanya orang asing di kedutaan atau pekerja bantuan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kandidat PM Jepang Kishida serukan paket stimulus besar
Baca juga: Bharat Biotech India cari mitra internasional vaksin COVID-19
Berbicara kepada para peziarah dan turis di Lapangan Santo Petrus untuk pemberkatan mingguannya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dia mengikuti peristiwa di Afghanistan dengan "kekhawatiran besar" dan berpartisipasi dalam penderitaan mereka yang berduka atas kematian dalam pemboman bunuh diri Kamis lalu di bandara Kabul.
Dia juga mengatakan dia dekat dengan "mereka yang mencari bantuan dan perlindungan", sebuah acuan yang jelas untuk mereka yang mencoba meninggalkan negara itu.
Baca juga: PM Inggris bela pengangkutan udara Kabul saat kritik muncul
"Saya meminta semua untuk terus membantu mereka yang membutuhkan dan berdoa agar dialog dan solidaritas dapat membawa hidup berdampingan secara damai dan persaudaraan yang menawarkan harapan bagi masa depan negara itu," katanya.
"Sebagai orang Kristen, situasi ini mengikat kita. Dan karena itu saya mengimbau semua orang untuk mengintensifkan doa dan melaksanakan puasa, doa dan puasa, doa dan penyesalan. Sekarang saatnya untuk melakukannya."
Baca juga: Kisah istri veteran AS yang berjuang tinggalkan Afghanistan
Serangan bunuh diri Kamis menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika di luar gerbang bandara, tempat ribuan orang berkumpul untuk mencoba melarikan diri sejak Taliban kembali berkuasa.
Ada sangat sedikit orang Kristen di Afghanistan, dan hampir semuanya orang asing di kedutaan atau pekerja bantuan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kandidat PM Jepang Kishida serukan paket stimulus besar
Baca juga: Bharat Biotech India cari mitra internasional vaksin COVID-19
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: