Kampus Merdeka bekali mahasiswa dengan kompetensi
28 Agustus 2021 21:29 WIB
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Nizam berbicara dalam Webinar Sinergi Memperkuat Riset dan Inovasi Nasional di Jakarta, Sabtu (28/8/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Nizam mengatakan Program Kampus Merdeka di perguruan tinggi membekali mahasiswa dengan kompetensi dan pengalaman konkret.
"Kampus Merdeka bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman dan kompetensi yang memang akan terhubung dengan kebutuhan dunia kerja dan dinamika era revolusi industri," kata Nizam dalam Webinar Sinergi Memperkuat Riset dan Inovasi Nasional di Jakarta, Sabtu.
Kemdikbudristek mendorong penguatan implementasi Kampus Merdeka di perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan sangat dinanti oleh dunia kerja dan masyarakat luas.
Baca juga: Mendikbudristek minta mahasiwa UMS merdeka tentukan arah masa depan
Program Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk dapat mengambil satu semester lintas program studi dan dua semester untuk pembelajaran berbasis pengalaman yang mencakup delapan kegiatan Kampus Merdeka, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan mahasiswa, proyek mandiri, dan proyek membangun desa.
Dengan delapan kegiatan Kampus Merdeka tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang dicita-citakan bersama.
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni mengatakan iklim inovasi di daerah juga perlu didorong untuk mendukung pembangunan daerah yang berbasis riset.
Agus berharap koordinasi dan sinergi riset dari pemerintah pusat ke daerah semakin diperkuat untuk menghasilkan inovasi unggulan, termasuk tentang kebijakan penelitiannya.
Menurut dia, budaya inovasi juga harus didorong agar keunggulan-keunggulan daerah mampu berkembang sesuai dengan potensi terbaik yang dimiliki.
"Inovasi daerah merupakan upaya untuk mencapai tujuan utama penerapan otonomi daerah, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki keterbatasan, sehingga perlu didukung melalui penerapan inovasi," tutur Agus.
Baca juga: Program kampus merdeka, Fikom UP gelar lokakarya UMKM
Baca juga: Akademisi: Butuh keberanian merevisi kurikulum untuk jalankan MBKM
"Kampus Merdeka bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman dan kompetensi yang memang akan terhubung dengan kebutuhan dunia kerja dan dinamika era revolusi industri," kata Nizam dalam Webinar Sinergi Memperkuat Riset dan Inovasi Nasional di Jakarta, Sabtu.
Kemdikbudristek mendorong penguatan implementasi Kampus Merdeka di perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan sangat dinanti oleh dunia kerja dan masyarakat luas.
Baca juga: Mendikbudristek minta mahasiwa UMS merdeka tentukan arah masa depan
Program Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk dapat mengambil satu semester lintas program studi dan dua semester untuk pembelajaran berbasis pengalaman yang mencakup delapan kegiatan Kampus Merdeka, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan mahasiswa, proyek mandiri, dan proyek membangun desa.
Dengan delapan kegiatan Kampus Merdeka tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang dicita-citakan bersama.
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni mengatakan iklim inovasi di daerah juga perlu didorong untuk mendukung pembangunan daerah yang berbasis riset.
Agus berharap koordinasi dan sinergi riset dari pemerintah pusat ke daerah semakin diperkuat untuk menghasilkan inovasi unggulan, termasuk tentang kebijakan penelitiannya.
Menurut dia, budaya inovasi juga harus didorong agar keunggulan-keunggulan daerah mampu berkembang sesuai dengan potensi terbaik yang dimiliki.
"Inovasi daerah merupakan upaya untuk mencapai tujuan utama penerapan otonomi daerah, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki keterbatasan, sehingga perlu didukung melalui penerapan inovasi," tutur Agus.
Baca juga: Program kampus merdeka, Fikom UP gelar lokakarya UMKM
Baca juga: Akademisi: Butuh keberanian merevisi kurikulum untuk jalankan MBKM
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: