Jakarta (ANTARA News) - Galeri Foto Jurnalistik ANTARA bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia menggelar pameran tunggal fotografi "Gaza Perkasa" karya pewarta foto Ismar Patrizki.
"Sangat sulit berburu foto di Gaza, karena keterbatasan ruang, waktu dan tidak menentunya stabilitas keamanan serta perizinan yang sulit membuat saya harus memotret dari dalam kendaraan," kata fotografer Ismar Patrizki, saat acara pembukaan pameran itu, di Jakarta, kemarin.
Pameran yang menampilkan 22 karya foto diselenggarakan di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Pasar Baru, Jakarta itu akan berlangsung 29 November-10 Desember 2010 dan dihadiri oleh First Secretary Kedutaan Besar Palestina di Indonesia, Taher Hamad.
Pewarta Foto Ismar Patrizki mengatakan proses pengambilan foto dilakukan selama satu minggu di Jalur Gaza, Palestina.
Dia menambahkan, sebagian besar fotonya menampilkan aktivitas masyarakat di lokasi konflik tersebut.
"Ternyata warga Gaza yang setiap harinya dihantui oleh teror dan perang bisa tetap tegar dan perkasa menghadapi blokade dan mereka seakan tidak pernah terpuruk dengan kondisi yang labil," katanya.
Ismar menambahkan, ketegaran warga yang tinggal di area konflik itulah yang menginspirasi dirinya untuk memberi tema "Gaza Perkasa" dalam pameran tunggal itu.
"Meski suara bom dan ledakan acap kali masih terdengar di kejauhan namun tidak membakar semangat warga Gaza, itu bahkan membuat mereka perkasa," katanya.
Sementara itu, Kurator GFJA Oscar Motuloh mengatakan pameran fotografi Gaza Perkasa memang diarahkan untuk menangkap ketegangan orang-orang Gaza yang mengalami penderitaan struktural yang berkelanjutan di bawah pendudukan Israel.
"Foto-foto yang ditampilkan membuat kita merasakan sepenggal kecil penderitaan yang sangat mereka rasakan," katanya.
Ketua Umum Bulan Sabit Merah Indonesia Basuki Supartono mengharapkan melalui pameran foto ini bisa meningkatkan solidaritas masyarakat untuk warga Palestina.
(L.W004*A025A025)
GFJA Gelar Pameran Tunggal Fotografi "Gaza Perkasa"
30 November 2010 19:31 WIB
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: