Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meminta tambahan vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Sabtu, mengatakan dirinya terus melobi pemerintah pusat karena sejauh ini jumlah kuota vaksinbyang diterima tidak sebanding dengan jumlah warga Sumsel yang hendak disuntik vaksin.

“Kami terus meminta pemerintah pusat menambah pasokan vaksin di Sumsel. Jika diperbolehkan membeli secara mandiri, tentu sudah sejak lama kami membeli vaksin tersebut," kata Herman Deru.

Baca juga: Dinkes Sumsel siapkan 133 ribu vaksin Moderna untuk umum

Menurutnya, saat ini antusias masyarakat untuk divaksin terbilang tinggi sehingga keinginan ini sepatutnya direspons positif.

“Ini wujud nyata bahwa masyarakat ingin terlibat dalam upaya penanganan COVID-19,” kata dia.

Sejak tujuh bulan pelaksanaan vaksinasi, Sumsel telah menyasar sebanyak 18,96 persen (sekitar 1,1 juta orang) dari total penduduk yang berjumlah 6,3 juta jiwa.

Baca juga: Tren positif, kasus sembuh dari COVID-19 di Sumsel tambah 698 orang

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengatakan persentase itu masih tergolong rendah sehingga dikhawatirkan pencapaian target herd imunnity (kekebalan komunal) tak akan tercapai pada awal tahun 2022.

Lesty menjelaskan, vaksinasi dosis kedua pihaknya baru mencapai 11,93 persen atau sekitar 751.841 orang yang telah divaksin.

Sejauh ini baru vaksinasi nakes dan pelayan publik yang telah mencapai target 100 persen. Sedangkan untuk lansia masih menjadi kendala karena rendahnya serapan.

Baca juga: Kadin Sumsel salurkan 400 tabung oksigen ke rumah sakit

Sedangkan vaksinasi remaja mencapai 26.035 orang atau 3,07 persen dari target 846.683 orang dan masyarakat rentan umum yang divaksin sudah 247,562 atau 5,66 persen dari target.

'Tingginya animo masyarakat untuk vaksin tidak sebanding dengan stok vaksin yang ada. Per minggu, vaksin yang diberikan pusat ke daerah hanya sekitar 100 ribu dosis,” kata dia.

Menurutnya, Sumsel seharusnya menerima sekitar 1,4 juta dosis per bulan untuk target kekebalan komunal di awal 2022.

Baca juga: Tangani daerah miskin ekstrem, Sumsel bentuk tim khusus