Solo (ANTARA) - Pemerintah segera membangun rel layang di Palang Joglo Solo jika pembebasan lahan sudah selesai dilakukan.

"Memang sebagian tanah itu milik kereta api, sebagian lagi memang (harus) pembebasan tanah. Saya minta kepala balai (Balai Perkeretaapian) menghadap pak wali minta bantuan terkait masyarakat," kata Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Solo, Sabtu.

Mengenai pembangunan rel layang tersebut, ia juga sudah melakukan diskusi kedua dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

"Untuk Palang Joglo ini akan dibuat kereta apinya 'elevated' (layang) dan jalan nasional itu 'underpass' sehingga perjumpaannya berkurang. Bahkan ada dua jalan yang terpaksa tidak boleh masuk. (Dengan penataan tersebut) persimpangan yang awalnya 16 menjadi tujuh konflik (persimpangan)," katanya.

Baca juga: Menhub: Pembangunan Tirtonadi jadi contoh revitalisasi fungsi terminal

Ia mengatakan untuk pembangunan proyek tersebut membutuhkan usaha yang besar.

"Dua hal yang saya minta pada pemda adalah sosialisasi dan penyelesaian dengan warga," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, dengan penataan tersebut harapannya dapat meringankan masyarakat yang melewati jalur tersebut tanpa terganggu lalu lintas kereta api.

Baca juga: Menko Luhut resmikan operasional KA Bandara YIA senilai Rp1,1 triliun

"Kalau sekarang dengan jarak antarkereta setengah jam pasti macet, 'nggak' berani kami. Nanti kalau sudah ada 'elevated' atau 'doubletrack' bisa tujuh menit, bahkan lima menit jarak antarkereta, sesuai kebutuhan," katanya.

Menurut dia, upaya tersebut merupakan persiapan bahwa angkutan kereta api merupakan keniscayaan angkutan massal perkotaan.

"Di Jakarta ada 1,2 juta orang naik kereta api, nanti (di Soloraya) ada orang Klaten, Wonogiri, Sragen naik. Ini tempat paling krusial, kalau bisa diselesaikan maka ke bandara juga lebih enak," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Gibran Rakabuming berharap agar penataan tersebut bisa mengurangi kemacetan dan trafik.

"Selain itu juga untuk percepatan pemulihan ekonomi. Lalu lintas antarkota Solo bisa terkoneksi, diperlancar lagi. Ini jadi salah satu ikhtiar kami untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Solo. Insyaallah (proyek) bisa selesai tahun 2023. Ini luar biasa sekali," katanya.